SuaraBanten.id - Sugiono (55), pria berotot yang paksa masuk Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah mengaku ingin membawa pesan dari leluhur untuk pimpinan ponpes itu, Abuya Uci. Namun Sugiono berakhir digebuki massa santri di sana.
Sugiono adalah warga Perum Rajeg Garedina, Kabupaten Tangerang. Dia sudah ditangkap polisi di Pondok Pesantren Al-Istiqlaliyah Cilongok, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu, 26 September 2020.
Pria berotot itu memaksa ingin bertemu Abuya Uci lantaran mengklaim mendapat pesan dari sang leluhur.
Namun saat bertemu Sugiono malah bungkam dan memilih untuk meninggalkan pondok pesantren dengan membuat onar.
Baca Juga: Foto Sugiono Diikat, Pria Berotot Acak-acak Sandal Santri Ponpes Abuya Uci
Usut punya usut, Sugiono mengalami depresi setelah didepak dari tempatnya bekerja.
Diketahui, ia merupakan seorang kurir salah satu jasa pengiriman barang.
Hal itu terkuak setelah polisi melakukan pendalaman.
Selama dua pekan bekerja sebagai kurir rupanya Sugiono memiliki tingkah misterius.
Bukannya mengirim paket ke wilayah yang ditugaskan oleh perusahaan, Sugiono lebih memilih untuk mengabaikannya dan menghabiskan waktunya untuk membersihkan tempat ibadah yang dikunjunginya.
“Yang bersangkutan ini kerja di perusahaan jasa pengiriman barang JNE yang kantornya di Cikupa. Tugasnya mengantar barang ke Kronjo,” kata Kapolres Tangerang Kota Kombes Pol. Ade Ary Syam, Minggu kemarin.
Baca Juga: Profil Kakek Sugiono Terlengkap
“Laporan dari atasannya, barang yang seharusnya diantar ke pemiliknya itu malah tidak pernah sampai. Kerjaannya hanya mampir ke mushola-mushola untuk bersih-bersih,”tambahnya.
Alhasil gegara tingkah anehnya itu pihak perusahaan memutuskan untuk mendepak Sugiono.
“Karena kinerjanya juga begitu, yang bersangkutan akhirnya sejak minggu lalu diberhentikan dari tugasnya,” tutur Ade.
Kondisi ini juga diamini oleh adik ipar Sugiono.
Selama dua minggu bekerja di perusahaan jasa pengiriman barang tersebut dia malah menunjukan tingkah laku yang aneh.
Berita Terkait
-
Menlu Sugiono Pastikan Belum Ada WNI yang Menjadi Korban Jiwa dalam Musibah Gempa Myanmar
-
Gempa Myanmar Renggut 2.800 Lebih Nyawa Manusia, Berapa Orang WNI?
-
Bantu Korban Gempa Myanmar, Menlu Bakal Kirim Bantuan Besok
-
Indonesia Kirim Pasukan Perdamaian ke Ukraina? Kemlu RI Buka Suara
-
Gerindra Bantah Usulan Koalisi Permanen Karena MK Hapus Presidential Threshold
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Basarnas Hentikan Pencarian Kakek yang Hilang Saat Mencari Melinjo di Hutan Pabuaran
-
Bawaslu Kabupaten Serang Belum Temukan Pelanggaran Kampanye Jelang PSU
-
KPU Kabupaten Serang Evaluasi Ratusan KPPS Jelang Pemungutan Suara Ulang
-
KUR BRI Dukung Suryani, Kartini Modern yang Jadi Pejuang Ekonomi Melalui Usaha Kelontong
-
Ratusan Buruh Demo Pabrik Sepatu Gegara THR Tak Sesuai, Disnaker Lebak Panggil Manajemen