SuaraBanten.id - Pemerintah Kota Cilegon disebut akan menyiapkan hotel yang akan digunakan untuk menampung pasien Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 di wilayah mereka.
Kebijakan ini menyusul masuknya Kota CIlegon sebagai zona merah Covid-19.
Ketua Dewan Perwkailan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon Endang Efendi menyampaikan, pasien OTG saat ini hanya diwajibkan mengisolasi diri di rumah.
Namun, ia menyebutbanyak ditemukan pasien OTG justru tidak mematuhi aturan dan keluar rumah hingga masuk kerumunan.
Sehingga, DPRD setempat direncanakan akan segera mengadakan pertemuan dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk membicarakan hal ini.
“Setelah rapat hari ini, kita akan melakukan rapat dengan PHRI dan BPBD untuk menentukan salah satu hotel yang akan dijadikan tempat isolasi mandiri," kata Endang menghadiri rapat bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) di Ruang Rapat Walikota Cilegon, Rabu, (23/9/2020)
"Karena isolasi mandiri di rumah berpotensi menularkan ke anggota keluarga yang lain,” sambungnya, melansir Bantenhits (jaringan Suara.com).
Dengan adanya rencana penggunaan hotel untuk apsien OTG ini diharapkan penularan Covid-19 di Cilegon dapat terkontrol. Selain itu, juga memberikan pengawasan secara langsung terhadap para pasien.
Dengan menggunakan Hotel diharapkan pasien OTG Covid-19 bisa lebih terkontrol aktivitasnya. Selain itu, konsumsi makanan serta gizinya bisa lebih terkontrol.
Baca Juga: UPDATE : Pasien Terkonfirmasi Covid-19 di Kaltim Bertambah 196 Kasus
“Hotel yang ditunjuk untuk isolasi mandiri, nanti biayanya ditanggung oleh pemerintah jika yang positif adalah warga biasa, namun jika yang positif karyawan industri kami meminta biaya yang menanggung adalah perusahaan tempat si karyawan bekerja,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
10 Hari PSBB Jilid II, Pasien Covid-19 DKI Tambah 1.187 Orang
-
Kasus Covid-19 di DIY Mengalami Tren Naik, Positive Rate Mencapai 4,8
-
Ilmuwan Inggris Temukan Titik Kelemahan Virus Corona Covid-19
-
Gegara Koordinator PKH Positif Covid-19, Bantuan di Serang Batal Disalurkan
-
Kritik Pidato Jokowi Minta PBB Berbenah, Andi Arief: Kurang Pas
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur