SuaraBanten.id - Di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), para pegiat sepak bola di Kota Tangerang Selatan tetap menggelar kompetisi amatir.
Sayangnya, rencana tersebut terendus terlebih dahulu oleh tim penindakan Gagak Hitam Satpol-PP Tangsel. Akibatnya, kompetisi gagal dilaksanakan dan lapangan sepak bola-pun ikut disegel.
Kasi Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) Satpol-PP Tangsel Muksin Al-Fachri mengatakan, kompetisi sepak bola bernama Liga TopSkor U-12 itu diadakan oleh manajemen Top Skor.
Rencananya, Liga TopSkor U-12 itu bakal diadakan di lapangan sepak bola Puspitek di Jalan Raya Serpong, Kecamatan Setu dekat SMAN 2 dan SMPN 8 Tangsel.
Kompetisi yang yang awalnya bakal digelar pukul 14.30 WIB itu dibuka dengan pertandingan antara Sekolah Sepak Bola (SSB) Tik Tak FF melawan tim SSB Sparta.
"Di tengah mewabahnya Covid-19 ini dan penerapan PSBB, kami melarang dan meminta penyelenggara untuk membatalkan pertandingan tersebut," kata Muksin, saat dikonfirmasi Suarabanten.id, Senin (21/9/2020).
Kompetisi tersebut dibatalkan, bahkan lapangan terkait juga disegel dengan memasang garis Gugus Tugas Covid-19 di gawang.
Tak hanya menyegel lapangan sepak bola, Satpol-PP Tangsel juga mengamankan belasan pengendara yang tidak memakai masker di Pasar Ceger, Pondok Aren.
Para pelanggar, disanksi memakai rompi oranye 'Pelanggar PSBB', sanksi denda sebesar Rp50 ribu dan push-up.
Baca Juga: Viral Video Wanita Tak Bermasker Dihukum Skot Jam, Netizen Marahi Satpol PP
Pantauan dari lokasi, meski gawang sepak bola sudah disegel tetapi aktivitas warga masih ramai. Sejumlah anak muda tengah asyik bermain bola dengan menggunakan gawang buatan dari batu dan sandal yang ditumpuk.
Penyegelan gawang lapangan itu juga diapresiasi oleh warga sekitar. Salah satunya pemuda bernama Dimas.
"Setuju, setuju aja sih. Mungkin biar enggak ada kerumunan," katanya saat ditemui di lapangan, Senin (21/9/2020).
Meski demikian, Dimas berpendapat, penutupan fasilitas olahraga itu harus dilakukan secara merata. Tak hanya sepak bola, tapi sejumlah komunitas yang berpotensi kerumunan harusnya juga dihentikan.
"Kalau untuk kompetisi itu disegel, kita ngikut pemerintah aja sesuai aturan. Tapi harus merata, jangan cuma sepak bola, rombongan sepeda juga karena menimbulkan kerumunan," katanya.
"Jangan tebang pilih! Bola enggak boleh, olahraga yang lain juga enggak boleh," imbuhnya.
Berita Terkait
- 
            
              Hasil Lengkap dan Klasemen Liga Spanyol Pekan Kedua dan 4 Berita Terkini
 - 
            
              Kasus Meningkat, Pemkot Tangerang Tambah Tempat Isolasi Pasien Covid-19
 - 
            
              Kemenhub Tak Wajibkan Pesepeda Pakai Helm dan Spakbor saat Gowes
 - 
            
              7 Hari Operasi Yustisi di Kota Tangerang, 2000 Pelanggar Ditindak
 - 
            
              Hartono Mall Yogyakarta Gelar Sportivo Dynamic, Diramaikan 2 Komunitas Unik
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Laba Rp41,2 Triliun dan Aset Tembus Rp2.100 Triliun, BRI Mantap Lanjutkan Strategi Buyback Saham
 - 
            
              Viral, Pegawai Puskesmas di Kota Serang Asyik Senam saat Pasien Antri Pelayanan
 - 
            
              Lantik 269 Pejabat Baru, Wali Kota Serang Minta ASN Rajin Turun ke Masyarakat
 - 
            
              14.000 Lebih Pengunjung Padati FLOII Expo 2025: Bukti Potensi Besar Industri Tanaman Hias Indonesia
 - 
            
              Cengkeh Terkontaminasi Radioaktif? Begini Penjelasan Lengkap Pemerintah Soal Kasus Lampung Selatan