SuaraBanten.id - Korban Tsunami Banten di Kabupaten Pandeglang yang telah tinggal di Hunian Sementara (Huntara) hampir 2 tahun tak lama lagi akan memiliki tempat tinggal permanen. Pemberian rumah hunian tetap diberikan jelang Pilkada Pandeglang akhir tahun 2020 ini.
Huntap dibangun Kecamatan Labuan di 3 desa. Di antaranya Desa Teluk, Desa Cigondang dan Caringin. Totalnya ada sekitar 208 unit Huntap untuk korban tsunami di Kecamatan Labuan.
Lalu di Kampung Reforma Agraria, Desa Mekarsari Kecamatan Panimbang ada sebanyak 155 unit Huntap yang tengah dibangun dan rencananya akan rampung di bulan Desember mendatang.
Bupati Pandeglang Irna Narulita mewanti-wanti kepada korban tsunami supaya Huntap tidak dijual ke orang lain. Jika pindah kepemilikan, ditegaskanya hal itu melanggar peraturan.
"Bagi warga yang menerima huntap ini saya berpesan agar rumah ini jangan sampai berpindah tangan ke orang lain. Hal itu justru melanggar aturan," kata Irna kepada wartawan di Pandeglang, Rabu (16/9/2020).
Pembangunan Huntap di Kabupaten Pandeglang terbilang paling tercepat. Hal itu diakuinya berkat koordinasi yang intens antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, sehingga bisa terwujud, sebagai bentuk perhatian pemerintah kepada para korban tsunami.
"Jadi tolong dirawat dengan baik semoga rumah ini bermanfaat,"harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pandeglang Surya Dermawan menjelaskan, pembangunan Huntap kini tengah berlangsung dan ditargetkan rampung di bulan Desember mendatang.
Pembangunan Huntap di Kampung Reforma agraria sebanyak 155 unit menelan anggaran sebesar Rp 13 miliar.
Baca Juga: Mau Kampanye, Bupati Pandeglang Irna Cuti 26 September - 5 Desember
"Di lokasi tersebut akan dibangun 155 Unit Huntap, dengan anggaran sekitar Rp 13 miliar, Model rumah yang dibangun yaitu Risba (Rumah Instan Struktur Baja)," kata Surya.
Surya memastikan pembangunan Huntap itu akan selesai sesuai target yang telah ditentukan.
Demi keamanan para penghuninya, Huntap di desain tahan gempa dan fasilitas pendukung lainnya seperti daya listrik 900 Watt dan sarana air bersih.
"Dan ruas jalan walaupun belum di hotmix/dicor. Serta ada tanah lapang yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk tempat ibadah atau lainnya,"terangnya.
Pembangunan Huntap mendapatkan perhatian khusus dari Komisi IV DPRD Pandeglang. Sekretaris Komisi IV, Luky Ardyan meminta BPBD Pandeglang sebagai mitra kerjanya untuk mengawasi pembangunan agar hasil pembangunan Huntap sesuai spesifikasi dan bisa bertahan lama.
"Dinas terkait (BPBD) harus selalu mengawasi pekerjaan Huntap agar sesuai dengan spek dan gambar jangan sampai bangunan tersebut baru di gunakan satu atau dua bulan sudah rusak," tegas Luky dikonfirmasi terpisah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Ulama Lebak Desak Andra Soni Tutup Tambang Galian C: Sudah Banyak Korban Jiwa
-
9 Tahun di Cilegon Tewas Ditusuk, Polisi Periksa 8 Saksi dan Sisir CCTV
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir