SuaraBanten.id - Pasien terkonfirmasi Covid-19 di Banten hari ini bertambah 137 orang. Hal ini merupakan rekor baru dalam sehari terkait kasus Covid-19 di Banten.
Total kasus Covid-19 di Banten mencapai 3.633 kasus, di mana jumlah yang meninggal mencapai 168 orang.
"Selama dalam sejarah Covid-19 di Banten, baru hari ini, Selasa 15 September 2020 kasus per hari lebih dari 100, dari seluruh wilayah delapan Kabupaten/Kota," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Banten Ati Pramudji Astuti dalam siaran persnya, Selasa (15/9/2020).
Menurut Ati, salah satu penyebab melonjaknya pasien Covid-19 di Bumi Jawara, karena ketidakdisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularannya.
Kemudian, tingkat mobilitas dan aktivitas masyarakat di Banten yang semakin tinggi, meski kini tengah menjalani PSBB yang ke-11 kalinya.
"Mobilitas masyarakat semakin tinggi. Menurunnya kesadaran masyarakat terhadap sense of crisis pandemic Covid-19 dalam penerapan protokol kesehatan. Belum optimalnya penerapan protokol kesehatan di semua sektor," terangnya.
Ati juga mengklaim tingkat tes swab dan tracking yang dilakukan Pemprov Banten terhadap masyarakat yang di duga terpapar Covid-19 semakin tinggi. Sehingga makin banyak warga yang tadinya belum diketahui terkena Corona, kini sudah terdeteksi.
"Semakin masifnya swab PCR yang dilakukan oleh Dinkes Kabupaten, Kota dan Provinsi, melalui kegiatan tracing dan screening," ujarnya.
Dia mengajak semua masyarakat untuk patuh terhadap protokol kesehatan. Seperti menjaga jarak, memakai masker, rajin mencuci tangan hingga melakukan pola hidup sehat, agar tidak terjangkit virus Corona.
Baca Juga: Fakta Baru! Siswi Tewas Dibunuh Ibu karena Susah Diajari Belajar Online
Bagi pasien yang menderita Corona dengan status tanpa gejala, agar ikut serta mendisplinkan diri dalam berperilaku. Sehingga tidak terjadi klaster keluarga di wilayah Banten, usai terbentuknya klaster Aparatur Sipil Negara (ASN), karena ketidakdisiplinan pegawai pemerintah dalam menerapkan protokol kesehatan.
"Bagi yang positif Covid-19 tanpa gejala atau dengan gejala ringan yang memilih isolasi mandiri, untuk disiplin menerapkan tata cara isolasi mandiri yang benar, agar tidak menjadi pemicu bertambahnya klaster keluarga," jelasnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Nasib Bripda Abi Usai Lempar Helm ke Pelajar Hingga Kritis, Dihukum Demosi 5 Tahun!
-
Ketika Pantai, Budaya, dan Kuliner Jadi Panggung Diplomasi Indonesia
-
Jenazah Staf KBRI Zetro Leonardo Purba Tiba di Indonesia
-
Target 5 Tahun MRT Tembus Banten, Pramono Anung: Transportasi Publik Kita Terbaik Kedua di ASEAN
-
Ingin Sambungkan MRT Jakarta ke Banten, Pramono Anung Desak Dirut Cari Akal!
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Rahasia Ekonomi Suku Badui: Kencur dan Jahe Hasilkan Jutaan Rupiah
-
Duo Asing Moncer, Dewa United Bungkam Arema FC di Kanjuruhan
-
Ada Rezeki Nomplok dari DANA Kaget Malam Minggu Ini, Langsung Klaim Link Terbaru
-
Ledakan Dahsyat di Tangsel, Puslabfor Duga Tabung Gas 12 Kg Jadi Pemicu
-
Ultimatum Wali Kota Serang: Potong Dana Bansos PKH, Siap-siap Disikat!