Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana | Muhammad Yasir
Senin, 07 September 2020 | 11:54 WIB
Tawuran di Ciledug (Suara.com/Irfan)

SuaraBanten.id - Terjadi bentrokan antardua kelompok organisasi kemasyarakatan di Jalan HOS Cokroaminoto, Ciledug, Kota Tenggerang, Banten, Minggu (6/9/2020) malam.

Belakangan diketahui, dua kelompok massa yang terlibat bentrokan tersebut yakni berasa dari organisasi masyarakat alias ormas Pemuda Pancasila (PP) dengan Forum Betawi Rempug (FBR).

Kaposlek Ciledug Kompol Ali Zusron menuturkan peristiwa tersebut bermula tatkala rombongan PP baru saja pulang dari kegiatan di Cibodas, Bogor, Jawa Barat.

Tiba-tiba mobil tersebut menyerempet juru parkir di Jalan HOS Cokroaminoto. Di mana, korban diketahui merupakan saudara dari salah satu anggota FBR.

Baca Juga: Mengerikan Tawuran di Ciledug: Batu Terbang, Warteg Tutup, Pemilik Kabur

"Nah sebenarnya tidak ada masalah karena masing-masing ketua PAC PP dan FBR itu masih encing masih saudara enggak ada masalah. Tapi dipicu lah di medsos," kata Ali saat dihubungi, Senin (7/9/2020).

Setelah tersebar informasi bernada provokatif, kedua massa akhirnya pun terlibat bentrokan. Meski begitu, Ali mengklaim bahwa peristiwa tersebut terjadi hanya sesaat.

"Itu timpuk-timpukan tapi enggak lama hanya beberapa menit, tidak ada korban jiwa tidak ada korban materil," katanya.

Blokade Jalan

Kondisi Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang berbatasan dengan Jakarta Selatan tiba-tiba mencekam. Sekira pukul 20.30 WIB ratusan massa saling serang di Jalan HOS Cokroaminoto, Minggu, (6/9/2020). Bentrokan pecah di lokasi tersebut.

Baca Juga: Bentrok Ormas vs Debt Collector di Tigaraksa, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

Ratusan massa itu saling serang dengan melemparkan batu ke arah yang berlawanan. Mereka juga bersejatakan kayu.

Pantauan Suara.com, warga yang berada di lokasi pun resah. Warung-warung yang berada dipinggir jalan pedagang kaki lima (PKL) juga langsung ditutup, sementara pemiliknya menyelamatkan diri.

"Bentrokan lingkungan doang ini," kata warga yang berada di lokasi.

Jalan sekira 200 meter sementara ditutup. Para pengendara motor juga ditahan, mereka tak bisa melintas. Sekira Pukul 22.00 WIB bentrokan mulai dapat dikendalikan setelah aparat gabungan datang ke lokasi.

Warga yang resah hanya dapat menonton saja. Mereka mendapat larangan untuk merekam kejadian ini. Suara.com juga sempat mendapat peringatan itu.

"Jangan rekam-rekam. Bentrokan aja disebar-sebar. Giliran santunan enggak," pekik salah satu anggota ormas yang terlibat bentrok.

Saat bentrokan dapat diredam arus lalu lintas mulai dilancarkan. Perlahan para pengendara sudah dapat melintas. Namun, sebagian juga ada yang memilih jalur lain lantaran khawatir menjadi korban bentrokan.

Massa dilokasi sempat melakukan kekerasan kepada pengendara motor. Lantaran saat melintas ia merekam dengan telepon genggam.

"Woi tangkep itu, tangkep berentiin," ujar salah satu massa.

Saat tertangkap pengendara motor itu dikepung dan langsung menjadi bulan-bulanan massa. Beruntung aparat setempat sigap dan langsung melerai.

Load More