Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 03 September 2020 | 13:23 WIB
Ilustrasi pencabulan. [Covesia]

Curiga dengan tingkah anaknya, D lalu mencoba menanyakan lagi mengenai kondisi anaknya tersebut pada Jumat (7/8/2020) sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah berkali-kali dibujuk, korban akhirnya menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Korban juga menceritakan sudah tiga kali menjadi korban pencabulan Jaidil. tangis keluarga korban pecah saat mendengar ceritanya.

“Padahal waktu itu istri saya baru saja beres lahiran adiknya si Mawar. Kalau dibilang sakit mah, sakit kang. Orang pelakunya juga sering ketemu sama saya sehari-hari,” tutur D.

Usai pengakuan korban, malam harinya D beserta Ketua RT dan Jaro setempat langsung mendatangi kediaman J yang tak jauh dari rumah korban. Ia bermaksud meminta pengakuan dari pelaku.

Baca Juga: Proyek Tol Bandara Pesisir Tangerang, di Mana Saja Tanah yang Dibebaskan?

“Pas saya disamperin, tadinya dia enggak mau ngaku, padahal warga kampung sini udah pada banyak yang tahu masalah ini. Akhirnya saya bawa anak saya bertemu langsung dengan dia. Saya tanya anak saya, siapa yang melakukan itu, dijawab dia pak orangnya,” ujar D menirukan kembali ucapannya saat menginterogasi pelaku.

Terus tidak mengaku dan tidak memiliki itikad baik kepada korban, D lantas melaporkan perkara ini pada pihak kepolisian pada kamis (20/8/2020) lalu. 

“Intinya, keluarga pengen supaya pelakunya bisa dihukum dengan seadil-adilnya. Soalnya sampai sekarang, enggak pernah ada itikad baik dari dia ke keluarga saya. Apalagi sampai ngomong minta maaf, itu enggak pernah ada semenjak kejadian kemarin,” pungkasnya.

Load More