SuaraBanten.id - Pandemi Covid-19 benar-benar membuat industri pariwisata anjlok. Bahkan, jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia turun drastis dari tahun lalu.
Dilansir Anadolu Agency, Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan sepanjang periode Januari-Juli tahun ini hanya ada 3.247.396 turis mancanegara berkunjung ke Indonesia.
Menurut Kepala BPS Suhariyanto, jumlah ini turun drastis 64,64 persen dari periode yang sama pada tahun lalu yang berjumlah 9.183.685 turis asing akibat dari pandemi Covid-19.
Dia mengatakan tidak mudah untuk mengembalikan sektor pariwisata kembali pada posisi normal sebelum pandemi.
"Perlu dicari langkah keluar karena penurunan jumlah wisatawan mancanegara dan wisatawan lokal akan berdampak pada kegiatan pendukung pariwisata lainnya," ujar Suhariyanto.
Suhariyanto mengatakan jumlah kunjungan turis asing periode Januari-Juli tahun ini menjadi yang terendah dalam enam tahun terakhir sejak 2015.
Saat itu berjumlah 5.775.509 turis mancanegara yang datang berkunjung.
Penurunan jumlah turis asing ini terus terjadi dengan jumlah kunjungan turis asing pada Juli tahun ini hanya sebanyak 159.763 orang, merosot sangat dalam hingga 89,12 persen dari periode Juli tahun lalu yang mencapai 1.468.173 orang.
"Untuk pariwisata butuh waktu lama recovery ke posisi normal," ujarnya lagi.
Baca Juga: Miris! Demi Sinyal untuk Belajar Online, Siswa Panjat Pohon Belasan Meter
Suhariyanto mengatakan dari jumlah turis tersebut, sebagian besar datang melalui jalur darat sebesar 66,3 persen sejumlah 105,9 ribu orang, sementara yang datang melalui jalur laut 31,2 persen atau 49,9 ribu orang, dan jalur udara hanya 2,5persen atau 4 ribu orang.
Berdasarkan kewarganegaraan, turis mancanegara yang datang palin banyak berasal dari Timor Leste 53,4 persen atau 85,3 ribu orang, Malaysia 36,7 persen atau 58,6 ribu orang, China 1,7 persen atau 2,7 ribu orang, dan negara lainnya 8,2 persen atau 13,1 ribu orang.
Menurut dia, penurunan jumlah turis asing ini perlu dicermati dan dicarikan langkah keluar karena akan berdampak pada kegiatan pendukung pariwisata seperti tingkat hunian kamar hotel, industri makanan, akomodasi, dan lainnya.
"Kondisi ini terlihat dari tingkat penghunian kamar pada Juli hanya 28,07 persen, naik tipis 8,37 poin dari Juni, namun anjlok 28,66 poin dari Juli tahun lalu," urai Suhariyanto.
Dia menambahkan berdasarkan klasifikasi hotel, hunian pada hotel bintang lima rata-rata hanya 23,8 persen dan merupakan yang terendah, sementara pada hotel bintang dua rata-rata tingkat penghunian kamarnya 30,86 persen.
Berita Terkait
-
Bukan Cuma Lokal, Turis Eropa Serbu Kota Tua Jakarta Saat Natal: Ternyata Ini yang Mereka Cari
-
Neraca Perdagangan Surplus Selama 66 Bulan Beruntun, Apa Pemicunya?
-
Kenaikan Harga Emas Mulai Rasuki Inflasi RI
-
9 Penyakit 'Calon Pandemi' yang Diwaspadai WHO, Salah Satunya Pernah Kita Hadapi
-
Misteri Diare Massal Hostel Canggu: 6 Turis Asing Tumbang, 1 Tewas Mengenaskan
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
UMP Banten 2026 Naik 6,74 Persen, Kota Cilegon Jadi yang Tertinggi di Tanah Jawara
-
Lonjakan Penumpang di Bakauheni Tembus 52.837 Orang pada Hari Raya Natal
-
Polda Banten Warning Pelaku Pungli di Tempat Wisata: Jangan Coba-Coba Ganggu Wisatawan
-
Revolusi Hijau Industri Cilegon, MLP dan MFI Siapkan Bus Listrik untuk Jemputan Karyawan
-
Setahun Curi Isi Elpiji 3 Kg, Direktur SPBE di Serang Raup Rp3,3 Miliar dari Tabung Rakyat