SuaraBanten.id - Pemerintah memastikan program imunisasi dasar rutin untuk anak-anak kembali berjalan normal saat ini, setelah sempat terganggu karena pandemi Covid-19.
Dilansir ANTARA, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan di Jakarta, Senin (31/8/2020), bahwa Kementerian Kesehatan bersama dengan pemerintah daerah akan menyiapkan segala kebutuhan imunisasi mulai dari logistik hingga fasilitas kesehatan untuk dapat memenuhi cakupan program imunisasi dasar rutin.
Kementerian Kesehatan berkomitmen untuk meningkatkan cakupan imunisasi dasar rutin bagi anak-anak Indonesia di masa pandemi Covid-19 dalam rangka menjamin hak sehat anak guna menghasilkan sumber daya manusia unggul di masa depan.
Menurut Yurianto, pasokan dan distribusi vaksin untuk keperluan program imunisasi dasar memang sempat terkendala pada masa awal pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Belum Ada Vaksinnya, Ini Alternatif Lain Lindungi Anak-anak dari Covid-19
Distribusi vaksin menjadi terhambat karena banyak maskapai penerbangan menunda jadwal keberangkatan atau bahkan ditutup.
Namun Yurianto menegaskan pasokan dan rantai distribusi vaksin untuk program imunisasi dasar disertai dengan alat pelindung diri sudah terjaga pada saat ini.
"Periode itu bukan hanya kesulitan kita menjaga stok, tapi distribusi dari pusat ke daerah juga jadi masalah karena banyak penerbangan ditunda. Sekarang alhamdulillah semua sudah lancar, distribusi pusat ke daerah aman, pengadaan vaksin pun sudah masuk. Kelangkaan yang terjadi kemarin hanya pada masalah distribusi, dan ini sudah kita selesaikan," jelas Yurianto.
Dia juga menerangkan bahwa pemerintah telah memiliki data anak sesuai usia masing-masing yang harus dilakukan imunisasi.
Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang biasanya dilakukan di sekolah pun tetap harus dilakukan dengan mendorong para orang tua agar melakukan imunisasi anaknya di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Vaksin Covid-19 Sinovac Akibatkan Kemandulan?
Pemerintah, kata Yurianto, sedang menyiapkan berbagai hal untuk berinovasi dalam memberikan layanan imunisasi bagi anak agar proses pemberian vaksin tetap aman dan nyaman dilakukan seperti di fasilitas kesehatan Puskesmas ataupun Posyandu.
Berita Terkait
-
Lecehkan Pasien saat USG, Kemenkes Segera Cabut STR Dokter Cabul di Garut
-
CEK FAKTA: Benarkah Flurona Virus Buatan Perusahaan Vaksin China?
-
Apa Itu Vaksin Meningitis dan Mengapa Wajib untuk Jemaah Haji?
-
Perkosa Wanita usai Dibius, Kegiatan PPDS Anestesi di RSHS Disetop Imbas Kasus Cabul Dokter Priguna
-
Dear Pawrents, Kapan Kucing Bisa Vaksin Setelah Melahirkan? Jangan sampai Anabul Sakit
Terpopuler
- Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
- Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
- Jabat Tangan Erick Thohir dengan Bos Baru Shin Tae-yong, Ada Apa?
- TIPU UGM Daftarkan Gugatan Dugaan Ijazah Palsu Jokowi ke Pengadilan
- Rebut Mic dari Pengacara, Adab Lisa Mariana Kena Sentil Psikolog: Emang Ini Sinetron?
Pilihan
-
Massa Dikabarkan Geruduk Rumah Jokowi Soal Ijazah Palsu, Hercules: Itu Asli, Jangan Cari Masalah!
-
Koster Minta Dinas Pertanian Bali Belajar ke Israel : Jangan Gitu-Gitu Aja, Nggak Akan Maju
-
Tanpa Tedeng Aling-aling, Pramono Sebut Bank DKI Tidak Dikelola Profesional: Banyak Kasus Terus!
-
5 HP Murah Mirip iPhone 16: Harga Mulai Sejutaan, Bikin Orang Terkecoh!
-
Kiprah La Nyalla Mattalitti Saat Geger Geden PSSI Kini Rumahnya Digeledah KPK
Terkini
-
Praperadilan 9 Warga Padarincang Terdakwa Demo Berujung Pembakaran Kandang Ayam Gugur
-
Butuh Dana Ratusan Miliar, Robinsar Bakal Minta Bantuan Pemprov Banten dan Pusat untuk Bangun JLS
-
Klaim Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Rp500 Ribu Hingga JutaanBagi yang Tercepat!
-
Buyback Saham Rp3 Triliun Jadi Bukti Kepercayaan Diri BRI pada Prospek Bisnis
-
Tiga Hari Berlangsung, Realisasi Pemutihan Pajak di Tangsel Capai Rp3,6 Miliar