SuaraBanten.id - Dana bantuan sosial (Bansos) Covid-19 untuk kepentingan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) terus diwaspadai oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Banten jadi salah satu potensi penyelewengan.
Alasannya, pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan di empat Kabupaten/Kota di Banten akan dilaksanakan di tengah situasi Pandemi COVID-19.
Melansir dari BantenHits.com (jaringan Suara.com), Komisioner Bawaslu Banten Badrul Munir mengatakan, pihaknya tak segan menyeret para pelaku politik uang ke ranah pidana. Terlebih penyelewengan dana Bansos Covid-19 untuk kepentingan Pilkada.
"Pelaporan bisa melalui online. Musibah ini bisa dijadikan instrumen kekuasaan untuk menekan lawan politik, namun semakin dalam saat covid. Kalau di Pilkada, semua orang bisa mengawasi,” ujar Komisioner Bawaslu Banten, Badrul Munir dalam diskusi Webinar bertajuk Pilkada Damai Di Tengah Pandemi, Selasa (25/8/2020)
Menurutnya, ada banyak celah yang bisa dimanfaatkan untuk memanipulasi bansos. Meski pihaknya terus mengawasi dan berusaha menutupi semua celah, berbagai kemungkinan seperti mengatasnamakan bencana bisa saja dimanfaatkan oknum tertentu.
KPU Banten secara terpisah menargetkan partisipasi masyarakat di pilkada serentak sebesar 75 persen, dengan bersih dari politik uang hingga penyelewengan dana bantuan dengan embel-embel bansos Covid-19.
Komisioner KPU Banten, Eka Satyalaksmana menyebut, paslon sebaiknya tidak menggunakan politik uang karena hal itu tidak mendongkrak suaranya. Justru bila terbukti melakukan kecurangan, mereka bisa di diskualifikasi.
“Berdasarkan penelitian saya pribadi, praktik pemilihan menggunakan uang juga tidak berpengaruh banyak terhadap raihan suara, tetapi tetap ada pengaruhnya,” pungkas Eka.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Naik Terus, Anies Baswedan Mau Buka Bioskop
Berita Terkait
-
Kasus Covid-19 Naik Terus, Anies Baswedan Mau Buka Bioskop
-
Ini 5 Tips Hindari Kulit Kering Karena Penggunaan Hand Sanitizer Berlebihan
-
LIPI Tegaskan Tidak Ada Jalan Pintas Dalam Penelitian Virus Corona Covid-19
-
Direstui Pemerintah Pusat, Anies Segera Buka Bioskop di Jakarta
-
10 Negara Ini Tak Memiliki Kasus Covid-19, Namun Tetap Kena Dampak Pandemi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Kejari Kota Tangerang Geledah Kantor PT ASM: Usut Dugaan Korupsi Proyek PT Angkasa Pura Kargo
-
Tragis! Bocah Kendarai SUV Sebabkan Kecelakaan Maut di BSD, Satu Tewas
-
500 Warga Banten Tertipu Jual Beli Tanah Kavling Murah
-
Berkat BRI, JJC Rumah Jahit Kian Berkembang dan Berdayakan Perempuan
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur