Temukan Lokasi Pasti Lafaz Allah di Sawahlunto, Rafi: Takjub, seperti Alami

SuaraBanten.id - Seorang warga Sawahlunto, Sumatera Barat, Rafi Rudini, berhasil menemukan lokasi tepatnya penampakan tulisan lafal Allah yang berada di daerahnya yang sempat viral di media sosial.

Rafi pun mengunggah video penemuan lokasi keberadaan Lafaz Allah tersebut ke Instagram-nya @eliticca pada, Jumat (14/8/2020).

Lokasi penemuannya, berada di Desa Bukik Gadang, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto yang bisa dijangkau dengan motor.

Dari hasil penelusurannya, tulisan tersebut ternyata terbentuk dari areal persawahan yang disampingnya merupakan ladang.

Baca Juga: Bagaikan Sultan! Video Orang Sekampung Sambut Warga Beli Motor Vespa Viral

"Video tersebut diambil pada Kamis (13/8/2020) sekira pukul 10.00 WIB lalu, berawal dari rasa penasaran saja dengan viral penangkapan oleh citra satelit," katanya saat dihubungi Klik Positif—jaringan Suara.com—Sabtu (15/8/2020).

Dalam pencarian Lafaz Allah tersebut, Rafi sempat bertanya ke masyarakat sekitar terkait adanya tulisan yang menghebohkan warganet yang terekam citra satelit google earth tersebut.

Namun, warga yang ditanyanya malah tidak ada yang mengetahui secara pasti.

"Akhirnya diambil keputusan, mencoba menerka daerahnya di mana, dan kemudian kami terbangkan drone dan terlihat huruf ha atau huruf terakhir Allah sedikit," ujarnya.

"Akhirnya terlihat semua dengan sempurna dari huruf alif sampai ha," paparnya.

Baca Juga: Apes! Driver Kena Payudara Beracun Customer, Mobil Raib, Istri Minta Cerai

Setelah mengabadikannya dalam bentuk foto dan video, dia bertemu dengan masyarakat sekitar dan memperlihatkan foto tersebut.

"Ternyata tidak ada yang menyadari, ini sawah si ini dan si itu dengan menyebutkan namanya satu per satu."

Rafi mengungkapkan, kini rasa penasarannya telah terobati dengan ditemukannya tulisan Lafaz Allah tersebut.

"Saya takjub dan bertanya kok bisa seperti itu, dan sepanjang saya lihat itu terbentuk secara alami," katanya.

Ia juga menyebut, rasa penasarannya itu sama dengan mengklarifikasi.

"Mungkin kan, citra satelit bisa saja tidak betul, namun setelah dilihat dari dekat ternyata benar," katanya.