SuaraBanten.id - Pemkab Pandeglang kembali memperpanjang kegiatan belajar dari rumah (BDR) untuk siswa hingga 8 Agustus 2020. Meski begitu, persoalan kendala utama mengenai minimnya akses internet di wilayah tersebut, hingga saat ini masih belum ada solusinya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pandeglang Taufik Hidayat mengatakan, perpanjangan BDR ditetapkan berdasarkan hasil evaluasi kegiatan belajar sebelumnya. Saat dikonfirmasi mengenai kendala akses internet, Taufik tak menampiknya. Namun, ia mengklaim ada opsi yang ditawarkan sebagai jalan keluarnya.
"Makanya kita ada dua opsi, yang pertama pembelajaran daring dan pembelajaran luring tetap kita lakukan," kata Taufik di KPRI Amanah Kecamatan Cikedal, Rabu (22/7/2020).
Taufik mengatakan, para guru telah menyiapkan dua metode tersebut jika menemukan kendala tersebut. Diakuinya, Dindikbud kerap menerima keluhan para orang tua siswa selama belajar di rumah termasuk pula guru lantaran pembelajaran di rumah dirasakan kurang efektif.
Baca Juga: Sepekan Tatap Muka ada Guru Positif Corona, Pariaman Kembali Belajar Daring
Lantaran berkaitan dengan wabah Covid-19 sehingga Taufik belum berani mengambil keputusan untuk membolehkan siswa belajar di sekolah.
"Karena ini urusan Covid-19, kami tidak bisa semena mena untuk melakukan itu karena memang yang dibolehkan itu kabupaten yang berada di zona hijau," katanya.
Perpanjangan itu tertuang dalam surat imbauan melanjutkan BDR nomor 423/1486-Dindibud/2020. Surat itu ditujukkan ke semua Satuan Pendidikan (Formal dan Nonformal) untuk tetap melanjutkan kegiatan BDR dengan mengoptimalkan peran guru dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring atau luring sampai tanggal 8 Agustus 2020.
Hal itu merujuk pada Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 01/KB/2020, 516 Tahun 2020, HK.03.01/Menkes/ 363/2020 dan 440-882 Tahun 2020, khususnya Diktum Kedua poin b bahwa Satuan Pendidikan yang berada di daerah zona kuning, oranye dan merah, dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di Satuan Pendidikan dan tetap melanjutkan kegiatan Belajar dari Rumah (BDR).
"Sedangkan, Provinsi Banten posisinya kuning, jelas tidak mungkin melakukan belajar di sekolah,"katanya.
Baca Juga: Siswa Tak Punya HP dan Keluhan Ortu Bayar Internet Bikin Guru Pusing
Sementara seorang Guru SDN Babakanlor 4 Kecamatan Cikedal Hidayat mengatakan, penerapan pembelajaran di tempatnya mengajar tak menggunakan sistem pembelajaran dari rumah. Tapi melaksanakan pembelajaran di sekolah, dengan mekanisme pembagian siswa pada proses pembelajaran dalam setiap harinya. Dengan jumlah siswa sebanyak 14 orang per hari.
Berita Terkait
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
-
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
-
Naik Perahu Karet, Gus Ipul Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pandeglang
-
Kronologi 3 Siswa SDIT ICMA Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak Biaya Sekolah Rp42 Juta
-
Riwayat Pendidikan Rizki Natakusumah, Suami Beby Tsabina yang Jadi Perhatian Gegara Dinasti Politik
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Rusuh Lagi! Indonesia Siap-siap Sanksi FIFA, Piala Dunia 2026 Pupus?
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Lolly Kembali Main TikTok, Penampilannya Jadi Sorotan: Aura Kemiskinan Vadel Badjideh Terhempas
Pilihan
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
-
Sejarah dan Makna Tradisi Nyekar Makam Sebelum Puasa Ramadan
Terkini
-
Memberdayakan UMKM untuk Daya Saing Global: Strategi Mikrofinansial BRI Menuju Pertumbuhan Ekonomi Inklusif 2025
-
Pabrik Pengolahan Sampah di Cilegon Terima Bantuan Rp102 Miliar dari Bank Dunia
-
Robinsar-Fajar Inventarisir Masalah Pendidikan di Cilegon Hingga Bentuk 'Sekolah Juare'
-
Pernah Jadi Anak Koin Hingga Tukang Semir, Munirudin Kini Jadi Orang Nomor Dua di Kemenag Cilegon
-
11 Warga Padarincang Jadi Tersangka! Polisi Ungkap Peran dalam Pembakaran Kandang Ayam