SuaraBanten.id - Gubernur Banten Wahidin Halim memperkirakan sekolah di wilayahnya baru bisa menggelar kelas tatap muka pada Desember 2020.
Untuk sementara, proses belajar-mengajar di sekolah masih melalui sistem daring atau online.
"Saya tidak ingin ada cluster baru, dan tetap waspada terhadap pandemi ini," kata Wahidin dilansir dari Banten Hits—jaringan Suara.com—Selasa (14/7/2020).
Meski demikian, Wahidin mengizinkan sekolah di daerah yang mengalami sulit sinyal dan kelas praktikum, melakukan kelas tatap muka secara terbatas, dengan difasilitasi peralatan yang telah disediakan sekolah.
Syaratnya, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat dengan acuan tetap kalender pendidikan untuk Tahun ajaran baru 2020–2021 yang dimulai pada Senin (13/7/2020).
Kepastian dari Gubernur Banten ini disampaikan sesaat setelah melakukan pertemuan dengan protokol kesehatan bersama para seluruh Kepala Sekolah Negeri di Tangerang bertempat di SMKN 4 Kota Tangerang, Senin kemarin.
"Tapi dimungkinkan juga sekolah di daerah yang masih sulit sinyal untuk melakukan pertemuan tatap muka terbatas dengan menggunakan protokol kesehatan yang diawasi oleh gurunya langsung," paparnya.
Wahidin juga menjelaskan, sekolah secara terbatas boleh menggunakan dana Bosda (Bantuan Operasional Sekolah) Daerah dari anggaran APBD Provinsi Banten untuk penyediaan pulsa atau pembelian kuota internet bagi para siswa.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Proyek Rumah Sakit Jiwa, Kejati Banten Tunggu Audit BPK
"Jangan jadi beban baru buat para orang tua," ujarnya.
Sementara itu, untuk kelas praktikum yang dilaksanakan oleh Kejuruan SMK, ia memberikan izin secara terbatas.
Dengan cara shift bergantian agar tetap memperhatikan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan, menggunakan masker, penyediaan tempat cuci tangan, dan sarana lainnya.
Terkait proses PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di Banten diklaim Wahidin berjalan kondusif dan tidak ditemukan kendala yang berarti.
Sementara, dalam situasi saat ini orientasi pengenalan sekolah untuk siswa baru dilakukan melalui daring.
"PPDB Banten lancar tidak ada masalah apa-apa," ucapnya.
Berita Terkait
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
Operasi Senyap KPK di Banten, Lima Orang Terjaring OTT Semalam
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?
-
Darurat Sampah, Terpal Jadi Andalan Pemkot Tangsel
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Ulama Lebak Desak Andra Soni Tutup Tambang Galian C: Sudah Banyak Korban Jiwa
-
9 Tahun di Cilegon Tewas Ditusuk, Polisi Periksa 8 Saksi dan Sisir CCTV
-
Serang Dikepung Bencana Malam Ini: Banjir Rendam Cinangka, Longsor Putus Jalan di Bojonegara
-
4 Spot Wisata Alam Hidden Gem di Tangsel untuk Libur Akhir Tahun
-
Warga Ciledug dan Sekitarnya Harap Waspada! 3 Kecamatan Ini Masuk Zona Merah Banjir