Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Selasa, 14 Juli 2020 | 04:45 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim saat memimpin rapat koordinasi dengan kabupaten dan kota di Pendopo Gubernur, KP3B, Curug, Kota Serang. [Banten News/Istimewa]

SuaraBanten.id - Provinsi Banten mengizinkan sekolah yang ada di wilayah tersebut untuk melakukan kelas tatap muka terbatas. Meski demikian, tidak semua sekolah diizinkan melakukan kegiatan belajar tersebut. 

Gubernur Banten Wahidin Halim menyatakan, hanya sekolah di daerah yang mengalami sulit sinyal dan kelas praktikum melakukan kelas tatap muka secara terbatas. Dia mengemukakan, nantinya kelas tatap muka secara terbatas akan difasilitasi peralatan yang telah disediakan sekolah, serta tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Dia mengemukakan, ,angkah tersebut diputuskan karena saat ini, Banten masih melaksanakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga sekolah diperkirakan tatap muka dalam kegiatan belajar mengajar baru bisa mulai pada Desember 2020. Sedangkan untuk saat ini, kegiatan belajar-mengajar masih mengandalkan sistem daring (online).

"Saya tidak ingin ada klaster baru dan tetap waspada terhadap pandemi ini," kata Wahidin seperti dilansir Antara di Tangerang pada Senin (13/7/2020) .

Baca Juga: 4 Sekolah di Bekasi Batal Gelar KBM Tatap Muka Hari Ini, Ini Alasannya

Namun dirinya mengizinkan sekolah di daerah yang mengalami sulit sinyal dan kelas praktikum melakukan kelas tatap muka secara terbatas. Dengan difasilitasi peralatan yang telah disediakan sekolah.

Syaratnya, kata dia, dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan secara ketat. Dengan acuan tetap kalender pendidikan untuk Tahun Ajaran 2020-2021 yang dimulai pada Senin (13/7/2020).

Wahidin Halim usai melakukan pertemuan dengan para Kepala Sekolah Negeri di Tangerang juga menjelaskan, sekolah secara terbatas boleh menggunakan dana BOSDA (Bantuan Operasional Sekolah) Daerah dari anggaran APBD Provinsi Banten untuk penyediaan pulsa atau pembelian kuota internet bagi para siswa.

"Jangan jadi beban baru buat para orang tua," kata dia.

Sementara itu untuk kelas praktikum yang dilaksanakan oleh Kejuruan SMK, Gubernur Banten memberikan izin secara terbatas dengan cara shift atau bergantian agar tetap memperhatikan social distancing dan melaksanakan protokol kesehatan, menggunakan masker dan penyediaan tempat cuci tangan. (Antara)

Baca Juga: 4 Sekolah di Bekasi Jadi Percontohan Belajar Tatap Muka, Begini Kondisinya

Load More