Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 09 Juli 2020 | 14:53 WIB
Pondok Modern Darussalam Gontor 2, Ponorogo, Jawa Timur. (Antara)

Ketiga, perempuan, usia 27 tahun, asal Bedrug (Pulung). Dia adalah petugas CS di Bandara Juanda Surabaya. 2 minggu yang lalu datang ke Ponorogo. Tanggal 3 Juli melakukan RDT untuk mau kembali ke Surabaya dan didapatkan hasil reaktif. Hari ini keluar hasil PCR positif. Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat.

Keempat, adalah perempuan, usia 25 tahun, asal Lengkong (Sukorejo). Dia melakukan pemeriksaan PCR atas permintaan sendiri untuk keperluan pergi ke Papua, dan hasilnya hari ini dinyatakan Positif. Saat ini sedang dilakukan tracing kontak erat.

"Dengan kejadian ini, marilah kita semua mengambil pelajaran dan hikmah. Utamanya bagi pesantren-pesantren lain, ternyata rapid test sangat penting untuk dilaksanakan sebagai screening atau deteksi awal status Covid-19 dari masing-masing santri, ustadz ataupun penghuni pondok lainnya," harapnya.

Surat keterangan sehat tanpa disertai rapid test, lanjut Ipong, tidak mampu menunjukkan bahwa terindikasi ada infeksi Covid-19 atau tidak dalam tubuh seseorang.

Baca Juga: Kabar Duka, Pimpinan Ponpes Gontor KH Syamsul Hadi Abdan Meninggal

Hampir semua penemuan kasus positif diawali dgn rapid test, jadi penting sekali rapid bagi siapapun yang datang dari zona merah. Terbukti juga dengan 80 persen yg terkonfirmasi positif di Ponorogo saat ini datang dari zona merah.

"Teruntuk masyarakat Ponorogo pada umumnya, nampaknya saat ini penambahan kasus semakin banyak. Rumah Sakit mulai penuh sehingga hari ini sudah ada pasien konfirm yang dipindahkan ke rumah karantina. Mari semakin waspada. Mari saling menjaga. Mari saling mengingatkan," pintanya.

Untuk diketahui, data kasus Covid-19 di Kabupaten Ponorogo per hari ini total 66 orang. Sembuh 32, isolasi RS 29, isolasi mandiri 2 dan meninggal 3 orang.

Kontributor : Achmad Ali

Baca Juga: Seluruh Santri Temboro di Ponorogo Akan Dites Swab Virus Corona

Load More