Di sisi lain, Surya menilai keluhan para korban Tsunami Banten yang tidak mendapatkan bantuan huntap tidak baik untuk diberitakan. Ia khawatir dari pemberitaan tersebut akan berdampak pada perhatian pemerintah pusat untuk mengucurkan bantuan keuangan kembali ke Kabupaten Pandeglang.
Dia bahkan menginginkan adanya kondusivitas pemberitaan miring mengenai para korban tsunami yang terjadi pada 2018 silam.
"Intinya masyarakat sudah kondusif, nggak perlu juga ditayangin ke koran nggak bagus, kenapa? Nantinya bantuan dari pusat itu nggak akan diturunkan lagi. Padahal, tahun depan ada bantuan lain-lain untuk menggerakkan ekonomi. Kalau hal itu menjadi berita ini akan mengurangi respek pusat. Sudah dipastikan di wilayahnya tersebut nggak bakal dapat bantuan ekonomi. Ya mangga (silahkan) saja kepada media untuk mengekspos. Padahal, bantuan dari pemerintah pusat itu lebih besar dari pada yang sekarang," bebernya.
Surya mengemukakan, jika pemerintah pusat mulai tidak respon bantuannya sulit dikucurkan. Padahal kata dia, ada sekitar Rp 300 miliar yang akan dikucurkan ke Pandeglang secara bertahap yang saat ini baru dikucurkan sekitar Rp 70 miliar.
Baca Juga: Nama Anak Kades Masuk Penerima Huntap, Korban Tsunami Banten Blokir Jalan
"Karena permohonan kita itu total Rp 300 miliar lebih yang akan direalisasikan, dan secara bertahap baru Rp 70 miliar, baru seperempat itu kan program lima tahun. Kan sayang, kita nyari duit susah-susah di inihin sama, misalnya berita-berita nggak, maksud saya itu mah sampingan, bukan berita. Lagi pula sekarang sudah kondusif. Nggak perlu dinaikan menjadi berita," katanya.
Sementara, Relawan Korban Tsunami Carita Hasan Basri membantah keras pernyataan Kepala BPBD Pandeglang yang menyatakan keluhan para korban telah ditindaklanjuti oleh pihak kecamatan. Bahkan sampai saat ini, pihaknya belum membuka pemblokiran jalan tersebut.
"Sampai saat ini dari desa, kecamatan, dan BPBD belum ada yang turun dan kata siapa blokiran sudah dibuka. Jalan itu masih kita diblokir," singkatnya.
Kontributor : Saepulloh
Baca Juga: Cerita Korban Tsunami Banten, Berbagi Beras Agar Tak Kelaparan Saat Corona
Berita Terkait
-
5 Kolam Renang di Pandeglang Paling Rekomended, Ini Fasilitas dan Harga Tiket Masuk
-
Adik Ipar Bupati dan Adik Cagub Banten Dituding Curang di Pilkada Pandeglang, Muncul Istilah DPT Tegak Lurus
-
Bos Rental Tewas Setelah Minta Bantuan Polisi, Anaknya Ungkap Pengakuan Mengejutkan
-
Naik Perahu Karet, Gus Ipul Salurkan Bantuan kepada Korban Banjir Pandeglang
-
Jelang Musim Hujan dan Natal, Pemerintah Segera Bangun Huntara Bagi Korban Erupsi Lewutobi
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
Terkini
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh