Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 25 Mei 2020 | 19:40 WIB
Gunungan sampah membendung Sungai Cisadane usai longsor. [Istimewa]

SuaraBanten.id - Warga Tangerang Selatan (Tangsel) dibuat geram dengan tragedi ambrolnya gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang, Serpong. Peristiwa tersebut menuai kritik dari berbagai elemen yang ditujukan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel yang dianggap amburadul dalam mengelola TPA tersebut.

Elemen masyarakat yang tergabung dalam Tangerang Public Transparency Watch (Truth) menilai ada persoalan teknik konstruksi sehingga membuat TPA tersebut ambrol.

Koordinator Truth Acho Ardiansyah mengemukakan, ambrolnya gunung sampah tersebut disebabkan pembangunan sheet pile atau tanggul penahan sampah yang tidak jelas. Diketahui, sheet pile tersebut memakan anggaran sebesar Rp 21 miliar pada 2019 lalu.

“Menurut penelusuran kami, di tahun 2019 Pemerintah Kota Tangsel telah menganggarkan pembangunan sheet pile TPA Cipeucang sebesar Rp 21 miliar, yang proyek pembangunannya telah dimenangkan oleh PT RP," kata Aco kepada BantenNews.co.id-jaringan Suara.com pada Senin (25/5/2020).

Baca Juga: Peringatan 15 Tahun Tragedi Longsor Sampah TPA Leuwigajah

Dia juga mengemukakan, selain anggaran pembangunan sheet pile Rp 21 miliar, juga ada biaya pengawasan pembangunan tersebut.

"Tidak hanya itu, penganggarannya juga dilakukan pada pengawasan pembangunan sheet pile TPA Cipeucang sebesar Rp 551 juta. Artinya, kurang lebih Rp 21,5 miliar telah dianggarkan Pemerintah Kota Tangsel untuk pembangunan tersebut, namun belum genap setahun, dinding beton yang diduga baru dibangun setahun yang lalu sudah roboh."

Aco mempertanyakan, upaya preventif dan pengawasan dalam proses pembangunannya.

“Kami sebagai masyarakat mendesak agar pihak yang berwenang turun melakukan pemeriksaan lebih lanjut atas kejadian ini. Dan Pemerintah Kota Tangsel dan seluruh jajaran di bawahnya yang berwenang harus bertanggungjawab atas kejadian ini karena tidak hanya berpotensi merugikan keuangan negara namun juga merusak lingkungan,” katanya.

Baca Juga: Kebakaran TPA Putri Cempo Tak Kunjung Padam, Warga Mulai Resah

Load More