SuaraBanten.id - Imbas terhentinya kompetisi akibat pandemi Covid-19 turut dirasakan para pemain Perserang Banten. Mereka belum digaji sejak bulan Maret 2020.
Permasalahan tunggakan gaji ini membuat para pemain Perserang mengadukan persoalan itu ke APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia).
Kapten Perserang, Idang Novriza Ali mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih menunggu kejelasan pembayaran gaji.
Seharusnya, kata Idang, gaji tersebut sudah dibayarkan pihak manajemen Perserang pada tanggal 5 April 2020 sesuai klausul kontrak yang ditandatangani pada 1 Maret 2020.
"Itu paling telat loh dalam kontrak, tapi kita tunggu-tunggu sampai sekarang belum ada juga," kata Idang saat dihubungi wartawan Banten.Suara.com, Kamis (14/5/2020) malam.
"Sebelumnya kita masih diam, kata manajemen sabar dulu. Tapi sampai sekarang belum ada juga. Ditanya ini itu pihak manajemen belum ada klarifikasi," ungkapnya.
Dalam kontraknya, seharusnya gaji bulan Maret hingga Juni dibayarkan secara sekaligus sebesar 25 persen pada 5 April 2020 lalu.
Namun, para pemain Perserang menuntut gaji bulan Maret dibayar penuh. Mereka juga menganggap pembayaran 25 persen gaji dari bulan Maret-Juni tidak fair.
Atas dasar itu, para pemain Perserang melaporkan persoalan ini ke APPI. Dan pihak APPI telah merespons dengan mengirim surat ke manajemen Perserang.
Baca Juga: PBSI Pastikan Fajar Alfian Cs Tak Dapat THR, Ini Alasannya
Namun sampai saat ini masih belum ada jawaban dari pihak manajemen Perserang menanggapi surat APPI.
"Laporan sudah ke APPI, terus APPI sudah mengirim surat ke pihak Perserang di tanggal 7 kalau nggak salah. Dan masih menunggu balasan 10 hari. Dan ini masih nunggu," tuturnya.
"Kita bilang ke APPI untuk minta yang bulan Maret full gajian. Soalnya kita sudah kerja, sudah menang lawan Cilegon. Kan tanggal 15 Maret itu kita sudah main. Tapi kalau yang April Mei Juni itu 25 persen nggak apa-apa ngikut ke PSSI," Idang menambahkan.
Manajemen Perserang sendiri telah memulangkan para pemain sejak 27 Maret 2020 lantaran tak ada kompetisi akibat pandemi Covid-19.
Situasi ini membuat para pemain kebingungan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka pun berharap manajemen Permasalahan segera membayar gaji para pemain setidaknya sebelum Hari Raya Idul Fitri 2020.
"Karena kebanyakan pemain Liga 2 itu tergantung dari sepakbola, dari gaji itu. Sedangkan kalau gaji nunggak, kalau ga dibayar, lama-lama kita bingung juga mau usaha apa," ucapnya.
Berita Terkait
-
Tak Digaji Bertahun-tahun, 45 ABK Kapal Ikan Asing Cari Keadilan
-
Disebut Gabung Perserang Serang, Ini Respons Ratu Tisha
-
Dokter PNS di Jateng Tolak Usulan Ganjar Potong Gaji 50%
-
Pandemi Belum Berakhir, Gaji Messi Cs Musim Depan Dipangkas 30 Persen
-
Mantan Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria Gabung Klub Liga 2 Perserang Serang
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
5 Poin Penting Kasus Dugaan Asusila Brigadir HA Polres Cilegon dengan Mahasiswi
-
Zona Industri Cikande Hijau Kembali: Satgas Nyatakan 22 Pabrik Bebas Radioaktif 100 Persen
-
Curanmor Marak! Ini Tips Kapolres Tangerang Agar Motor Anda Aman
-
Sudah Beristri, Oknum Polisi Polres Cilegon Kepergok Mesum dengan Mahasiswi hingga Dipatsus
-
Ratusan Juta Pajak Kendaraan Nunggak, Mobil Para ASN di Serang Kena Stiker Belum Bayar Pajak