Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Hendra menjelaskan dari jumlah penerima sebanyak 69 orang, yang bisa dicairkan sesuai peruntukannya hanya 49. Sisanya yang dianggap bermasalah diserahkan kembali ke pihak Kecamatan Bojong.
Menurutnya, warga yang sudah meninggal masih bisa diambil oleh pihak ahli waris. Hanya saja yang membuat Hendra heran dan menjadi bahan pertanyaannya, kenapa nama-nama yang sudah meninggal tersebut muncul.
Padahal saat pendataan pihak desa tidak mengusulkan. Sedangkan, lanjut Hendra, masih banyak warganya yang membutuhkan bansos tersebut.
"Ya (ada kecemburuan sosial) kalau masyarakat yang awam, tapi kebanyakan sudah mengerti, nggak mungkin RT sama desa mengajukan yang sudah di alam kubur. Berarti data yang rilis oleh Kementerian Sosial ini acuannya dari mana?" imbuhnya.
Baca Juga: Layani Lelaki Hidung Belang, Seorang WTS Tak Tahu Dibayar Pakai Uang Palsu
Hendra tak menyangka bila postingannya itu viral di media sosial hingga diketahui Bupati Pandeglang serta beberapa pejabat di Pandeglang.
Kabar baiknya, kata Hendra, bakal ada update data baru sebagai penerima bansos sesuai pengajuan desa sebelumnya. Rencananya bakal ada 112 orang penerima.
Nantinya bagi warga yang tidak ter-cover bantuan pusat akan di-cover dari bantuan provinsi, Kabupaten dan Dana Desa (DD).
Persoalan polemik data warga yang meninggal juga terjadi di Desa Koranji, Kecamatan Pulosari. Kepala Desa Koranji Solehudin menyebutkan, ada kurang lebih 10 orang yang terdata sebagai calon penerima yang sudah ternyata meninggal. Sisanya termasuk penerima double program bantuan lainnya.
"Sedikit sih paling di bawah 10 orang (meninggal) cuman ada yang ganda suami istri dapat. Ada yang belum, ada juga yang PKH-nya udah tercoret, kayaknya masih pakai data lama, bukan hasil pendataan desa," ujarnya.
Baca Juga: Isu Ada Oknum Terima Suap dari Pemudik, Polda Metro: Tolong Videokan!
Solehudin mengaku pihaknya mengajukan sebanyak 446 calon penerima ke Kemensos dan hanya terealisasi sebanyak 136 orang. Lantaran tidak sesuai pengajuan, ia tengah berkoordinasi dengan pihak kecamatan supaya warga yang meninggal segera diganti.
Berita Terkait
-
Viral Cara Wanita Hindari Pertanyaan 'Kapan Kawin' Saat Lebaran, yang Tanya Kena Mental
-
Selain Donatur Dilarang Ngatur: Apakah Pria Harus Kaya untuk Dicintai?
-
Ketua Joman Soal Peluang Jokowi Berlebaran ke Megawati: Ini Momennya Bersilaturahmi
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Ngaku Satu Grup Arisan dengan Lisa Mariana, Netizen Ini Ungkap Fakta Mengejutkan Begini
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Antisipasi Kepadatan Libur Lebaran, Jalur Wisata Menuju Pantai Anyer Diterapkan One Way
-
BRI Imbau: Waspada Modus Penipuan Siber Selama Lebaran 2025
-
Sinergi BRI dan Komunitas Lokal dalam Restorasi Ekosistem Laut Gili Matra
-
Lebaran 2025 Lebih Mudah dengan Transaksi BRImo yang Cepat Sekaligus Aman
-
Lebaran Tanpa Khawatir, 1 Juta AgenBRILink BRI Tangani Transaksi dan Pembayaran