Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Senin, 11 Mei 2020 | 23:20 WIB
Postingan Kepala Desa Manggung Jaya, Kecamatan Bojong, Pandeglang, Hendra Wahyudi, soal kisruh data bansos Corona. [Facebook/Hendra Wahyudi]
Postingan Kepala Desa Manggung Jaya, Kecamatan Bojong, Pandeglang, Hendra Wahyudi, soal kisruh data bansos Corona. [Facebook/Hendra Wahyudi]

Dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Hendra menjelaskan dari jumlah penerima sebanyak 69 orang, yang bisa dicairkan sesuai peruntukannya hanya 49. Sisanya yang dianggap bermasalah diserahkan kembali ke pihak Kecamatan Bojong.

Menurutnya, warga yang sudah meninggal masih bisa diambil oleh pihak ahli waris. Hanya saja yang membuat Hendra heran dan menjadi bahan pertanyaannya, kenapa nama-nama yang sudah meninggal tersebut muncul.

Padahal saat pendataan pihak desa tidak mengusulkan. Sedangkan, lanjut Hendra, masih banyak warganya yang membutuhkan bansos tersebut.

"Ya (ada kecemburuan sosial) kalau masyarakat yang awam, tapi kebanyakan sudah mengerti, nggak mungkin RT sama desa mengajukan yang sudah di alam kubur. Berarti data yang rilis oleh Kementerian Sosial ini acuannya dari mana?" imbuhnya.

Baca Juga: Layani Lelaki Hidung Belang, Seorang WTS Tak Tahu Dibayar Pakai Uang Palsu

Hendra tak menyangka bila postingannya itu viral di media sosial hingga diketahui Bupati Pandeglang serta beberapa pejabat di Pandeglang.

Kabar baiknya, kata Hendra, bakal ada update data baru sebagai penerima bansos sesuai pengajuan desa sebelumnya. Rencananya bakal ada 112 orang penerima.

Nantinya bagi warga yang tidak ter-cover bantuan pusat akan di-cover dari bantuan provinsi, Kabupaten dan Dana Desa (DD).

Persoalan polemik data warga yang meninggal juga terjadi di Desa Koranji, Kecamatan Pulosari. Kepala Desa Koranji Solehudin menyebutkan, ada kurang lebih 10 orang yang terdata sebagai calon penerima yang sudah ternyata meninggal. Sisanya termasuk penerima double program bantuan lainnya.

"Sedikit sih paling di bawah 10 orang (meninggal) cuman ada yang ganda suami istri dapat. Ada yang belum, ada juga yang PKH-nya udah tercoret, kayaknya masih pakai data lama, bukan hasil pendataan desa," ujarnya.

Baca Juga: Isu Ada Oknum Terima Suap dari Pemudik, Polda Metro: Tolong Videokan!

Solehudin mengaku pihaknya mengajukan sebanyak 446 calon penerima ke Kemensos dan hanya terealisasi sebanyak 136 orang. Lantaran tidak sesuai pengajuan, ia tengah berkoordinasi dengan pihak kecamatan supaya warga yang meninggal segera diganti.

Load More