SuaraBanten.id - Berbekal uang Rp 500 ribu, Siril (28) nekat berangkat dari Bandung dengan menggunakan sepeda motor agar bisa pulang ke kampung halamannya di Krui, Lampung Barat, melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten. Siril terpaksa pulang kampung karena dirinya terdampak di perantauan karena adanya pandemi virus corona covid-19.
Meski demikian, adanya penghentian operasional kapal penumpang di Pelabuhan Merak hingga 31 Mei 2020 mendatang membuatnya harus terlunta-lunta untuk beberapa hari di sekitar area Pelabuhan Merak.
Saat ditemui pada jumat (1/5/2020) dini hari, di sebuah warung, Siril mengaku dirinya tidak mengetahui informasi terkait penghentian kapal penumpang di Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheuni. Sehingga saat ini dirinya merasa amat kebingungan menentukan nasib.
"Saya di sini (Merak) sudah 2 hari, perjalanan malam selasa dari Bandung. Informasi di Merak belum tahu, enggak lihat informasinya di media. Tapi kalau PSBB sih sudah tau," ucapnya membuka cerita, Jumat (1/5/2020) dini hari.
Kesulitan ekonomi yang dihadapinya bermula setelah dirinya diberhentikan dari pekerjaan sebagai frontliner di sebuah maskapai penerbangan di Bandung 2 bulan lalu karena adanya pandemi covid-19. Namun, saat itu ia tetap berusaha bertahan dengan menjadi seorang ojek online untuk memenuhi kebutuhannya.
Seperti pribahasa, untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Penghasilannya sebagai driver ojek online ditengah wabah covid-19 yang hanya mampu meraup uang Rp 20 rb per hari dirasa tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, termasuk membayar kontrakan Rp 600 ribu per bulan.
"Saya memaksa untuk pulang karena bertahan hidup di Bandung sudah sulit. Makanya saya harus pulang, apapun resikonya saya harus pulang," tekad bapak satu anak tersebut.
Setibanya di Kota Cilegon pada Selasa (28/4/2020) malam, ia harus terpaksa dihalau oleh petugas yang berjaga di pos check point Gerem Bawah, Kelurahan Grogol, Kota Cilegon atau sekitar 3 kilometer dari Pelabuhan Merak.
Ditengah kebingungan dan keinginan untuk pulang, ia mencoba tetap bertahan di area sekitar Pelabuhan Merak dengan bekal uang seadanya, hingga harus terpaksa tidur dipingir jalan atau di emperan toko sambil beberapa kali mengalami pengusiran dari warga setempat.
Baca Juga: Hingga 30 April, 4138 Orang Positif Corona di DKI, 381 Meninggal
"Saya disuruh putar balik, tapi pulang ke Bandung sudah enggak memungkinkan, uang sudah menipis. Dan di Bandung pun tidak ada kejelasan buat saya. Saya selama dua hari di sini tidur dimotor, di depan toko, tapi itu juga berapa kali harus diusir warga. Makanya saya ingin pulang bagaimanapun caranya," ungkapnya.
Meski belum mengetahui kepastian dirinya bisa menyebrang atau tidak, Siril menungkapkan jika dirinya akan terus menunggu dan mencoba berbagai cara agar dirinya bisa tetap pulang ke kampung halamannya.
"Kemarin saya sudah coba bilang, tapi katanya tetap enggak bisa. Sekarang saya masih akan mencoba agar bisa pulang, saya masih akan menunggu sampai saya bisa pulang. Daripada kembali ke Bandung pun saya pasti akan seperti ini, enggak ada kejelasan," tukasnya.
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Pejabat Serang Dilarang Cuti dan 'Minggat' Selama Nataru, Rupanya Ini Alasan Keras Bupati
-
Rahasia Suku Badui Jaga Hutan Lindung 3.100 Hektare Agar Banten Tak Diterjang Bencana
-
Penghijauan Berbasis Edukasi dan Komunitas, Menanam Pohon Bukan Sekadar Seremoni
-
Melipir ke Bayah Lebak! Surga Pantai dan Lobster Murah untuk Libur Akhir Tahun Keluarga
-
200 Kg Limbah Radioaktif Cesium-137 yang Dicuri Akhirnya 'Balik Kandang' Utuh