SuaraBanten.id - Meski sudah ada larangan mudik lebaran 2020 akibat pandemi virus corona, ratusan pemudik tetap berupaya menyeberang meninggalkan Pulau Jawa melalui Pelabuhan Merak, Cilegon, Provinsi Banten.
Berdasarkan data dari Kepolisian, sekitar 200 kendaraan roda dua dan 100 kendaraan roda empat yang sempat menunggu di pos check point Gerem Bawah, Kota Cilegon terpaksa harus memutar balik, karena dilarang menyeberang oleh polisi dan pihak Pengelola Pelabuhan Merak.
Pemandangan sedih tampak dari raut muka para pemudik yang gagal menyeberang itu. Salah satunya adalah pemotor yang hendak pulang ke Lampung bernama Sugiharto (20).
Dengan wajah melas ia tampak menangis memohon kepada polisi agar diperbolehkan menyeberang agar bisa mudik ke kampung halamannya di daerah Lampung Timur.
Baca Juga: Pelabuhan Merak Resmi Ditutup, Tapi Penumpang Masih Tetap Bisa Menyeberang
"Tolong pak, saya sudah gak punya tempat tinggal di sana, sudah gak kerja. Sedih ibu saya pak gak bisa ketemu sama anaknya," ucapnya kepada polisi, Rabu (29/4/2020) dini hari.
Kepada polisi Sugiharto mengaku dirinya sudah 4 bulan harus terlunta-lunta di Bekasi karena tempatnya bekerja sudah ditutup. Sehingga ia merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berada di perantauan.
"Saya dari Bekasi, tadinya kerja di bengkel mobil. Tapi sudah 4 bulan ini gak kerja, bengkelnya sepi. Saya gak punya keluarga, kontrakan pun sudah gak ada," katanya sembari meneteskan air mata.
"Saya sudah diminta data KTP, katanya buat bantuan. Tapi mana? Saya gak dapet-dapet. Makanya saya ingin pulang saja," imbuhnya.
Meski pria yang mengaku akan pulang menuju ke daerah Pasir Sakti, Lampung Timur itu sempat meronta-ronta kepada aparat agar dibolehkan mudik, hal itu tak lantas membuat aparat iba. Polisi tetap memintanya untuk memutar balik.
Baca Juga: ASDP Stop Layanan Penyeberangan Penumpang di Pelabuhan Merak
"Katanya kalau KTP Lampung masih boleh, ini saya KTP Lampung pak, bukan KTP Jakarta. Tolong lah pak, saya tidak mudik, saya hanya pulang kampung. Saya menyuarakan nasib anak rantau ini pak," teriaknya kepada polisi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardi mengaku dirinya turut merasa prihatin atas kondisi dari masyarakat yang ingin mudik. Namun, dengan alasan untuk kebaikan bersama, pihaknya dengan terpaksa meminta ratusan pemudik untuk putar balik.
"Yah kita ikut prihatin dengan semua ini. Tapi demi kebaikan kita bersama, demi kesehatan kita bersama, harus kita sabar dan siap mengikuti anjuran pemerintah, sehingga kita tidak menjadi perantara (covid-19)," katanya.
Kontributor : Sofyan Hadi
Berita Terkait
-
Bolehkan ASN Mudik Pakai Mobil Dinas, Wali Kota Depok Bisa Dijerat UU Tipikor?
-
Jumlah Pemudik Meningkat, ASDP Antisipasi Ledakan Aktivitas Kendaraan saat Arus Balik
-
Potret Suasana Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Merak
-
Antrean Mengular di Merak: Pemudik Mobil Membludak, ASDP Catat Kenaikan 24 Persen
-
Pemudik Telat 1 Jam di Pelabuhan Merak dan Ciwandan, Tiket Hangus atau Tidak?
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
Terkini
-
Hari Pertama Pembebasan Tunggakan Pajak dan Denda di Samsat Cikande, Petugas Kurang Persiapan
-
Samsat Kota Serang Diserbu Warga, Antre Sejak Subuh Demi Bebas Tunggakan Pajak dan Denda
-
Curhat Warga Serang Pemilik Corolla DX 1980 Bayar Pajak Rp982 Ribu, Padahal Nunggak 9 Tahun
-
Dari Korea, Amerika, ke Nigeria: Kisah Sukses Parfum dari Sidoarjo Didukung BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Tolong Bupati Lebak! Ada Warga Tinggal di Gubuk Reot yang Nyaris Roboh