Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Rabu, 22 April 2020 | 09:52 WIB
Muhammad Holik, suami Yuli Nur Amelia ibu miskin yang tak makan dua hari selama KLB Corona di Banten. (BantenHits.com/ Mahyadi)

SuaraBanten.id - Tragedi kemanusiaan di Provinsi Banten terkuak lewat pengakuan Yuli Nur Amelia (42), ibu miskin beranak empat. Ia meninggal setelah mengaku dua hari tak makan dan cuma minum air putih karena tak ada uang untuk membeli beras setelah suami kesulitan mencari nafkah karena pandemi corona.

Warga Kelurahan Lontar Baru, Kecamatan Serang, Kota Serang, kondisi ekonominya memang sudah terpuruk sebelum adanya pandemi Covid-19 di Provinsi Banten.

Setelah status KLB Corona diberlakukan, ekonomis keluarga ini semakin sulit. Yuli dan sang suami Muhammad Holik (sebelumnya ditulis Kholid) bersama empat anaknya pernah dua hari tak makan. Mereka hanya menahan lapar dengan minum air.

Dua hari setelah membuat pengakuan yang memilukan, Yuli Nur Amelia meninggal dunia pada Senin (20/4/2020) sekitar pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Beredar Surat dari Suami Yuli, Klaim Istri Meninggal Bukan karena Kelaparan

Kenyataan ini membuat sang suami Muhammad Holik terpukul. Bahkan, ketika diwawancara awak media, termasuk Bantenhits.com (jaringan Suara.com), Holik sempat menyampaikan perasaan putus asanya.

Bahkan sesi wawancara harus terhenti, karena wartawan kompak menasihati Holik yang putus asa dengan kondisinya saat ini.

“Saya juga capek dari kemarin belum tidur, mungkin saya mau nyusul (istri) saya pasrah saja. (Sesi wawancara terhenti karena wartawan semua spontan menasihati),” ujar Holik.

Setelah istrinya meninggal, Holik menyatakan empat anaknya akan dirawat oleh bibinya.

“(Dirawat) di bibinya kalau anak-anak,” ucapnya haru sambil memegangi botol susu anaknya yang masih berusia tujuh bulan.

Baca Juga: Tangis Kelaparan Yuli Terhenti, Dia Meninggal Setelah 2 Hari Tak Makan

Pasangan Kholid dan Yuli memiliki empat orang anak yakni Riska Yuliandara (18), Dyah Ayu Mustikawati (14), Muhammad Ridho Pamungkas (11), dan Nur Kholifa (7 bulan).

Anaknya yang paling besar hanya lulus SMP, sementara anak yang nomor dua putus sekolah hingga SMP. Kemudian anak nomor tiga masih bersekolah kelas lima SD.

Lembaga Perlindungan Anak atau LPA Banten sudah meminta agar Pemprov Banten menjamin pendidikan empat anak Yuli dan Holik.

Load More