Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Selasa, 21 April 2020 | 20:47 WIB
Yuli Nur Amalia ibu miskin di Kota Serang saat dikunjungi Muji Rohman, Anggota DPRD Kota Serang, Sabtu, 18 April 2020.[BantenHits.com/ Mahyadi]

Yuli juga bercerita mengenai sulitnya sang anak mendapatkan ijazah sekolah karena keterbatasan biaya.

Ia meminta bantuan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) agar ijazah sang anak bisa diambil.

"Saya ambil ijazah saja minta bantuan baznas karena saking pengen diambil ijazahnya," tuturnya.

Setelah kisah Yuli dan keluarganya viral, ia dan keluarga mendapatkan bantuan dari banyak pihak. Namun, Yuli meninggal dunia pada Senin siang.

Baca Juga: Sebelum Wafat, Ini Wawancara Yuli Warga yang Kelaparan 2 Hari Tak Makan

Seperti diwartakan Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, Yuli meninggal perjalanan menuju Puskesmas Singandaru, Kota Serang untuk mendapatkan perawatan.

Sang suami mengatakan, mendiang istrinya awalnya tak merasa ada keluhan sebelum menghembuskan napas terakhir. Dia pun mengira Yuli meninggal lantaran mengalami banyak beban pikiran.

"Pagi mah seger, sehat, tidak ada keluhan. Karena ada pikiran, kata dokter. Mungkin banyak orang yang ngomong gini," kata Kolid, kemarin.

Diketahui, Yuli meninggal dunia meninggalkan empat orang anak dan suami. Bahkan, satu dari empat orang anaknya masih berusia tujuh bulan.

Selama wabah Corona, suaminya yang hanya menggantungkan hidup dari menjual barang bekas tak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Fakta Baru Kematian Ibu Yuli Miskin di Banten karena Wabah Corona

Mengenai informasi tersebut, Kepala Dinas Kominfo Kota Serang, Hari Pamungkas menjelaskan bahwa keluarga Kolid merupakan penerima bantuan masyarakat terdampak Covid-19 dari Pemerintah Kota Serang.

Load More