SuaraBanten.id - Tenaga kerja Indonesia asal Banten, terpaksa makan tiga kali dalam sepekan dengan nasi busuk.
Kondisi ini terjadi sejak Corona virus atau Covid-19 masuk ke 19 negara di Timur Tengah, tempat buruh migran asal Banten mencari nafkah.
Cerita pilu itu diterima Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Banten. Para buruh migran dikembalikan oleh para majikan ke agensi penyalur tenaga kerja dengan kondisi memprihatinkan, tanpa yang dan tanpa makanan.
“Mereka bertahan dengan nasi sisa dan nasi yang sudah busuk. Tidak ada bahan makanan. Majikan mereka tidak bisa leluasa keluar rumah karena kondisi di sana juga memberlakukan isolasi wilayah (lockdown),” kata Ketua SBMI Banten, Maftuh Hafi Salim kepada BantenNews.co.id--jaringan Suara.com, Senin (20/4/2020).
Selain makan nasi busuk, jika agensi mereka baik, buruh migran Banten mendapat satu roti dalam sepekan.
“Beberapa agensi hanya memberikan nasi sisa yang sudah tidak layak konsumsi,” katanya.
Sejauh ini, pihaknya menerima laporan 30 buruh migran asal Banten di Arab Saudi dalam kondisi yang terpuruk.
“Majikan mereka takut kalau terjadi penularan Covid-19. Majikan juga tidak bisa keluar, jadi menyerahkan ke agensi tadi,” tambahnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat juga memperhatikan nasib buruh migran yang kini terkatung-katung di luar negeri bahkan dalam kondisi sakit.
Baca Juga: Balik Indonesia karena Corona, TKI dari Malaysia Malah Bawa Oleh-oleh Sabu
Di sisi lain, pihaknya sudah dilayangkan surat kepada Kementerian Tenaga Kerja Indonesia untuk memulangkan TKI Banten yang kini tertahan di agensi.
“Mereka ini berangkat melalui jalur ilegal. Jadi tidak tercatat jumlah pastinya,” ujarnya.
Berbeda dengan nasib TKI di Arab Saudi, TKI Banten yang berada di Singapura maupun Malaysia relatif lebih baik.
Selain masih bisa makan, pemerintah sudah melakukan pemulangan secara bertahap.
Berita Terkait
-
Gaji Tak Dibayar Selama Corona, Buruh Makan Daun-daunan karena Kelaparan
-
Langgar Aturan Lockdown, Ayah Pecahkan Celengan Demi Bayar Denda Anak
-
Ditangkap karena Jalan saat Wabah Corona, 2 Wanita Malah Diperkosa Polisi
-
Kronologi Oknum Polisi Sekap dan Perkosa Dua Turis Asing di Hotel
-
Jadi Gerbang Transit TKI Ilegal, Bupati Bintan Minta Pelaku TPPO DItindak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Dikenal Dermawan dan Tak Pernah Bermasalah, Ayah Bocah Korban Pembunuhan di Cilegon Ternyata...
-
5 Spot Wisata Healing di Serang Banten Buat Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!