Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Selasa, 07 April 2020 | 10:21 WIB
Ilustrasi. (Shutterstock)

SuaraBanten.id - Ade Rudianto, petani sayuran asal Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang mengeluh hasil panennya tak laku dijual lantaran adanya pembatasan di beberapa wilayah menyusul merebaknya penyebaran virus Corona (Covid-19).

Sebelum ada wabah Corona, Ade mengaku biasa menjual hasil panen sayuran ke luar daerah seperti Jakarta, Bekasi, Depok, dan Bandung. Namun setelah merebaknya virus Corona dan pembatasan di beberapa wilayah membuatnya, Ade akhirnya memilih membagikan hasil panen pada warga sekitar karena kesulitan menjualnya.

“Terpaksa saya bagikan hasil panen sebab sulit dijual, karena di setiap perbatasan kan diperiksa. Meskipun dipaksakan di sananya juga jarang ada yang menampung,” kata Ade seperti dilansir dari Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, kemarin.

Sebelum adanya pembatasan, Ade mengaku selama seinggu biasa mengirimkan hasil panennya ke daerah Jakarta sebanyak tiga kali. Akan tetapi sejak awal bulan Maret 2020 tidak ada lagi yang mau menampung hasil buminya.

Baca Juga: Menkes Terawan Setujui PSBB Corona di Jakarta, Anak Buah Anies Membantah

“Saya biasa mengirimkan hasil panen saya berupa kacang panjang, kangkung, cabai, daun singkong, mentimun, dan kencur. Tapi ini mah sudah lama enggak ngirim,” keluhnya.

Ade berharap, pemerintah daerah memberikan solusi terkait permasalahan ini agar tidak ada kerugian yang besar bagi para petani.

“Mudah-mudahan saja pemerintah memberikan solusi yang saya rasakan. Kalau gini terus bisa-bisa rugi besar saya mas,” ucapnya.

Load More