SuaraBanten.id - Hotel di Anyer, Banten sepi pengunjung pasca Banten menetapkan kejadiqn luar biasa virus corona. Bahkan 1 hotel hanya terisi 10 kamar.
Diungkapkan Ketua Harian Persatuan Hotel dan Restorasi Indonesia (PHRI) Kabupaten Serang Agus Zaenal menjelaskan tingkat kunjungan hotel anjlok 80 persen selama Maret 2020.
"Terasa sekali, intinya Maret ini sangat drop. Penurunan hampir 60 sampi 70 persen, bahkan sampai 80 persen. Apalagi hari ini, ga ada tamunya," ucap Agus Zaenal saat ditemui di Regal Hotel Anyer, Sabtu (21/3/2020) petang.
Diakuinya, sepinya pengunjung hotel secara signifikan terjadi di pertengahan bulan Maret 2020 ini. Karena untuk diawal Maret, pihaknya masih menerima pengunjung hotel berkisar di angka 40 sampai 50 persen.
Baca Juga: Top Kesehatan: Fakta Avigan dan Klorokuin, Dokter Handoko Gunawan Membaik
"Dan kalau dibandingin Januari dan Februari sebelum ramenya wabah ini (Covid-19), itu ada saja meski terhitung bulan-bulan yang nggak ramai, dan ada aja yang melakukan meeting-meeting dari dinas-dinas di sini," ujarnya.
Bahkan menurutnya, terhitung sejak tanggal 16 Maret 2020 akibat kondisi sepinya pengunjung hotel diklaim membuat para pengelola hotel di Anyer merugi hingga miliaran rupiah.
"Kalau saya hitung jumlahnya, kita ambil terendahnya Rp 400 ribu satu kamar, dari 1.700 kamar yang ada di hotel seluruh Anyer, itu tinggal dikalikan. Terus kali dua, jadi itulah kurang lebihnya. Itu hanya weekendnya, belum dihitung yang weekdaynya. Kalau nanti sampai akhir Maret, ya tinggal dihitung saja lah seperti apa," ungkap Agus.
Hal sama turut disampaikan General Manager Allisa Resort dan Hotel, Titi Masniati yang mengatakan, jika sepinya pengunjung hotel mulai terasa sejak ditetapkannya Provinsi Banten menjadi KLB Covid-19 oleh Pemerintah Provinsi Banten pada Minggu (15/3/2020) lalu.
"Sebelumnya weekend kami rame, hampir di 60 sampai 70 persen, dan pasca itu (penetapan KLB Covid-19) mulai sepi, hanya terisi 10 kamar. Benar-benar drastis," kata Titi saat ditemui di Allisa Resrt dan Hotel Anyer.
Baca Juga: Liga Dihentikan Ketika Performa Persib Meningkat, Begini Keluhan Supardi
Pemerintah akan menyediakan 1 juta alat tes cepat alias rapid test virus corona Covid-19, untuk mengakhiri laju perkembangan wabah tersebut.
Berita Terkait
-
Kabid DLH Tangsel Nangis Kejer, Kejati Banten Kembali Tetapkan 1 Tersangka Korupsi Sampah
-
Sisa Pagar Laut di Tangerang Kembali Dibongkar KKP
-
Polda Banten Ringkus Seorang Tersangka Penipuan, Korbannya Anggota DPRD dari Fraksi Gerindra
-
Revolusi Makan Siang Sekolah: Saat Dapur Hotel Kasih Jawab Masalah Gizi Anak
-
Anggota DPRD Banten Diciduk Polisi Kasus Penipuan! Cek Kosong Rp350 Juta Jadi Biang Kerok
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Ratu Zakiyah-Najib Menang 76 Persen Hasil Real Count Tim Pemenangan
-
Bawaslu RI Dalami Keterkaitan 12 Orang Pelaku Politik Uang dengan Tim Kampanye di Serang
-
BRImo Tambahkan Fitur Dua Bahasa, Makin Mudah Digunakan
-
Partisipasi Pemilih PSU Pilkada Kabupaten Serang Diprediksi Menurun
-
Dua Orang Tim Andika-Nanang Pelaku Politik Uang Ditangkap di Cikeusal