SuaraBanten.id - Korban banjir di Lebak, Banten sangat menderita. Mereka kekurangan air bersih. Bahkan mereka terpaksa menggunakan air sungai keruh untuk berwudhu sampai buang air besar.
Para pengungsi ada di Kampung Seupang, Desa Pajagan, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Mereka membutuhkan sarana air bersih untuk memenuhi kebutuhan mandi, cuci dan kakus (MCK) dan keperluan wudhu untuk melaksanakan ibadah salat.
"Kami pasca-bencana banjir bandang dan longsor tinggal di tenda pengungsian merasa kesulitan untuk mendapatkan pasokan air bersih," kata Aminah, seorang warga Kampung Seupang Kabupaten Lebak, Kamis (6/2/2020).
Masyarakat yang tinggal di tenda pengungsian hingga kini kesulitan untuk mendapatkan air bersih untuk keperluan MCK dan wudhu. Sebab, pasokan air bersih dari sumur bor yang dibangun para sukarelawan hanya dua unit.
Baca Juga: Korban Banjir Lebak Menderita, Bupati Janji Akan Relokasi
Saat ini, kata dia, warga yang tinggal di tenda pengungsian sebanyak 290 jiwa dengan 70 kepala keluarga. Kesulitan air bersih tersebut tentu menjadikan beban bagi warga pengungsian karena khawatir menimbulkan berbagai serangan penyakit.
"Semua warga di sini yang tinggal di tenda pengungsian dari Kampung Seupang yang luluh lantak diterjang banjir bandang hingga 39 rumah hanyut dan rusak berat," katanya.
Menurut dia, akibat kesulitan air bersih terpaksa sebagian warga pengungsi mencari air ke areal persawahan maupun aliran sungai untuk kebutuhan MCK dan wudhu. Saat ini, kondisi air persawahan maupun Sungai Ciberang berwarna kecokelatan pasca bencana banjir bandang.
"Kami berharap sukarelawan maupun pemerintah daerah dapat membangun kembali sumur bor sehingga dapat memenuhi ketersedian air bersih," kata Aminah.
Begitu juga warga pengungsi lainnya, Hartini mengaku bahwa dirinya sejak tinggal di pengungsian empat pekan terakhir sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih, bahkan harus mengantre berjam-jam.
Baca Juga: Hidup Korban Banjir Lebak Terseok-seok, Makanan Menipis, Berharap Bantuan
Pasokan air bersih dari sumur bor yang dibangun sukarelawan relatif terbatas sehingga warga pengungsi harus mencari air ke sungai.
Apalagi, jika jaringan listrik itu padam maka sumur bor tidak beroperasi untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga pengungsi.
"Kami minta sukarelawan dan dermawan dapat memasang 'jet pump' kembali sehingga dapat memenuhi kebutuhan air bersih. Idealnya ada lima unit sumur bor 'jet pump'," katanya.
Sementara itu, Bubun, seorang penanggung jawab pengungsi Kampung Seupang mengatakan saat ini masyarakat yang tinggal di 50 tenda sangat mendambakan pasokan air bersih dengan membangun pemasangan sumur bor.
Saat ini, pemasangan sumur bor yang dibangun sukarelawan hanya dua unit, sehingga warga pengungsi mengalami kekurangan persediaan air bersih untuk keperluan MCK dan lainnya.
"Kami sebagai warga pengungsi tentu tidak mampu membangun pemasangan jetpump karena harta benda yang ada hanyut diterjang banjir bandang awal tahun 2020 itu," demikian Bubun. (Antara)
Berita Terkait
-
Korban Banjir Lebak Menderita, Bupati Janji Akan Relokasi
-
Hidup Korban Banjir Lebak Terseok-seok, Makanan Menipis, Berharap Bantuan
-
Tolong Pak Jokowi, Hidup Korban Banjir Lebak Menderita, Diserang ISPA
-
Jadi Penyebab Banjir Bandang, Puluhan Lubang Tambang di TNGHS Ditutup
-
Korban Banjir Bandang Jember Masih Hidup Serba Terbatas
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Mulan Jameela Sinis Ahmad Dhani Sebut Mantan Istri dengan Panggilan 'Maia Ahmad'
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
Pilihan
-
7 Rekomendasi Merek AC Terbaik yang Awet, Berteknologi Tinggi dan Hemat Listrik!
-
Daftar 7 Sepatu Running Lokal Terbaik: Tingkatkan Performa, Nyaman dengan Desain Stylish
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
Terkini
-
Ayah Perkosa Anak Kandung di Serang, Korban Digagahi Sejak SD Hingga SMA
-
Xpander Picu Tabrakan Beruntun di Tol Tangerang-Merak, Dua Orang Luka-luka
-
Kasus Dugaan Korupsi Jamkrida Diselidiki Polda Banten
-
Kelebihan Bayar Lahan RSUD dan Puspemkab Tangerang Rp26 Miliar Disorot BPK
-
Ekspor Banten di Smester 1 Capai 3,6 Dolar Amerika