SuaraBanten.id - Para pengungsi bencana banjir bandang di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengaku butuh sejumlah kebutuhan. Mereka tidur hanya beralaskan terpal tanpa bantal dan selimut, sehingga kedinginan di malam hari. Apalagi ditambah guyuran hujan yang mendera.
"Ngungsi takut ada (bencana) susulan. Kamar mandi, sama selimut dibutuhin banget. Makan mie pakai telor," kata salah satu pengungsi, Fatmawati (41), ditemui di lokasi pengungsian yang berada di lapangan futsal, Kamis (02/01/2020).
Di lokasi pengungsian nampak anak kecil, wanita dan kaum pria tak bisa tidur. Mereka kedinginan dan khawatir bencana banjir bandang dan longsor terjadi kembali.
Bahkan ada seorang anak menangis saat tidur di lengan ibunya. Ada juga sang anak tidur di ketiak ibunya sebagai penghangat dari dinginnya cuaca di wilayah yang masuk ke dalam kawasan Gunung Halimun Salak itu.
"Baru (makan) nasi doang sama telor, sekarang belum ada bantuan. Yang dibutuhin selimut, anak-anak pada kedinginan, karpet alat buat tidur yang kurang di sini. Cuma ada pakaian di badan, enggak sempet ganti baju, pada kedinginan," kata salah satu warga, Sudira (35).
Dia bercerita saat terjadi bencana, gunung di perkampungannya terbelah karena sebagian besar tanahnya longsor.
"Di atas Kampung Jaha (Kecamatan Lebak Gedong) gunungnya sudah belah, pada ngungsi semua, longsor, Desa Banjar Sari, satu kampung diungsikan semua," ungkapnya.
Menurut keterangan Camat Lebak Gedong, Wahyudin, jumlah pengungsi di lapangan futsal berjumlah 400 orang. Dia mengaku bantuan masih terbatas karena akses jalan yang belum bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
Warga yang rumahnya tidak mengalami kerusakan pun sudah diperintahkan untuk mengungsi, guna menghindari bencana susulan.
Baca Juga: Bencana di Lebak, Dua Ribu Keluarga Dievakuasi ke Tempat Pengungsian
"Untuk Selimut insyallah (segera dipenuhi), karena kita yang terpenting membuka akses transporatsi menuju lokasi pengungsian. Karena semua fasilitas dan bantuan kalau akses belum kita buka akan menghambat terhadap pemberian," kata Wahyudin.
Warga yang berada di lokasi pengungsian juga mulai mengalami penyakit, seperti batuk, pilek dan masuk angin. Sehingga pengobatan dilakukan oleh tenaga medis dari Dinkes Kabupaten Lebak, Dokkes Polda Banten dan tenaga medis dari klinik setempat.
"Untuk pengobatan kita usahakan semaksimal mungkin. Sampai malam ini kita terus pantau setiap tiga jam. Kalau ada yang sakit kita bawa ke klinik dan puskesmas," katanya.
124 Gardu Listrik Dipadamkan
Sementara itu, pihak PLN memutuskan memadamkan 124 gardu listrik di wilayah Kabupaten Lebak, lantaran terendam banjir. Pemadam listrik juga dilakukan guna mengantisipasi terjadinya korsleting dan demi keamanan warga.
"Banjir kali ini di kecamatan Cipanas dan sekitarnya kita ada 124 yang saat ini padam. Padam mulai jam 08.00 WIB pagi tadi, kita sudah mulai mengamankan jaringan kita yang awalnya gardu nyala, karena cuaca kurang bagus kita padamkan," kata Manager PLN UP 3 Banten Selatan, Sumarsono, Rabu (01/01/2020).
Bahkan sejumlah tiang listrik bertumbangan, karena terkena hantaman banjir, tanah longsor dan amblas. Karenanya, hingga berita ini ditulis pada Kamis, 02 Januari 2020 dini hari, sejumlah wilayah di lokasi bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak, seperti Kecamatan Cipanas, Cimuncang dan Sajira gelap gulita.
"Setelah jalan dibetulkan, kita akan melakukan perbaikan. Ada tiang yang perlu kita ganti, kita langsung ganti," katanya.
Polda Banten mengaku telah menerjunkan ratusan personelnya untuk membantu proses evakuasi, pembersihan rumah dan bangunan, hingga tim kesehatan untuk membantu para korban bencana banjir dam longsor.
"Kita terjunkan ratusan personil dari Brimob, Dirpolair, Polres terdekat maupun lainnya melakukan backup, dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti perahu karet, Bidokkes dan lainnya," kata Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Edy Sumardy, ditemui di Mapolsek Cipanas, Kabupaten Lebak, Banten, Kamis (02/01/2020).
Kontributor : Yandhi Deslatama
Berita Terkait
-
Tiga Sungai Meluap, Banjir Bandang Terjang Tujuh Desa di Lebak
-
Tahun Baru, Banjir Bandang Kepung Lebak, Banten
-
Musim Hujan, Lebak Banten Waspada Banjir dan Serangan Ular Berbisa
-
PNS di Pemkab Lebak Banten Wajib Bersarung 22 Oktober Besok, Ngapain?
-
Berawal dari Cekcok Mulut, Suami Tusuk Istri dan Dua Anak Tirinya di Kamar
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
-
5 Rekomendasi HP Realme Murah Terbaik Agustus 2025, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
-
Kontroversi Royalti Tanah Airku, Ketum PSSI Angkat Bicara: Tidak Perlu Debat
Terkini
-
BRI Resmi Hadir di Taiwan, Permudah Akses Keuangan 400 Ribu Diaspora Indonesia
-
BRI Consumer Expo 2025 Bandung, Tawarkan Promo KPR Bunga Ringan Mulai 2,40%
-
HUT ke-80 RI, BRI Hadirkan 8 Langkah Nyata untuk Indonesia Berdaulat dan Sejahtera
-
Sentuhan BRI, Gulalibooks Tembus Pasar Literasi Anak ke Malaysia dan Singapura
-
Maut di Ladang Baduy: 7 Warga Tewas Digigit Ular, Serum Anti Bisa Jadi Barang Langka