Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Jum'at, 13 Desember 2019 | 18:55 WIB
Warga Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu saat melakukan aksi protes jalan rusak dengan masuk ke dalam tong dan berguling-guling di jalan rusak. [BantenHits.com]

SuaraBanten.id - Aksi protes jalan rusak terhadap pemerintah daerah kerap kali dilakukan di beberapa daerah yang infrastruktur jalannya tak kunjung dibenahi. Aksi tersebut pun bisa dilakukan dengan berbagai cara.

Namun cara yang dilakukan Warga di Kampung Cegog, Desa Rancapinang, Kecamatan Cimanggu Kabupaten Pandeglang cukup unik, lantaran warga melakukan aksinya dengan memasukkan dirinya ke dalam tong yang kemudian digelindingkan di jalan yang rusak.

Aksi tersebut merupakan bentuk protes masyarakat terhadap Pemkab Pandeglang yang dianggap tidak memperhatikan pembangunan jalan di Desa Rancapinang. Padahal, jalan itu menjadi satu-satunya akses yang dilalui warga.

“Aksi ini adalah salah satu bentuk protes terhadap pemerintah yang selalu mengabaikan dan tidak memperhatikan insfratruktur di Desa Rancapinang,” kata salah seorang warga Ahmad Kurtubi kepada Bantenhits-jaringan Suara.com pada Kamis (12/12/2019).

Baca Juga: Jalan Rusak Parah, Warga Padang Pariaman Harus Ditandu Pakai Sarung ke RS

Kekinian, jalan tersebut dibangun masyarakat dengan cara swadaya yang berasal dari iuran. Hal itu dilakukan, lantaran musim hujan telah tiba sehingga membuat jalan terlihat seperti kubangan.

“Jadi setiap datang musim hujan kami selalu gotong royong melakukan perbaikan jalan, karena selama ini tidak ada perhatian dari Pemerintah,” ujarnya.

Senada dengan Ahmad, Peri berharap pemerintah memprioritaskan kebutuhan masyarakat, seperti infrastruktur jalan.

“Jangan sampai kami menganggap pemerintah absen dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat. Massa setiap datang hujan kami harus gotong royong memperbaiki jalan,” ujarnya.

Baca Juga: Akibat Jalan Rusak, Ibu Hamil Kehilangan Bayinya Saat Ditandu ke Puskesmas

Load More