Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 10 Desember 2019 | 13:49 WIB
Mimin, ibu dari kedua anak yang menjadi korban bully di Pandeglang. (Suara.com/Yandhi)

SuaraBanten.id - Jagad media sosial (medsos) diramaikan dengan vitalnya video yang di anggap bullying terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri (SD) Pangkalan 2, Kampung Bedug, Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Menurut orang tua yang anaknya dibully, mengaku hal tersebut hanyalah ejekan biasa antar anak-anak yang sedang bermain dengan teman-temannya.

"Ya becandaan biasa anak-anak gitu. Biasalah anak-anak kalau main," kata Mimin, ibu dari kedua anak yang di duga menjadi korban bully saat ditemui dikediamannya yang tak jauh dari SDN 02 Pangkalan 2, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (10/12/2019).

Dua anaknya yang menjadi korban bernama Nia (7) dan Sugiman (8). Keduanya masih duduk di bangku kelas satu sekolah dasar. Setiap hari untuk sampai di sekolah, Nia dan Sugiman hanya berjalan kaki, lantaran memang tak jauh.

Baca Juga: Gisella Anastasia Pernah Selamatkan Korban Bully yang Ingin Bunuh Diri

Sekolah Dasar Negeri (SD) Pangkalan 2, Kampung Bedug, Desa Pangkalan, Kecamatan Sobang, Kabupaten Pandeglang, Banten. (Suara.com/Yandhi)

Dalam video yang beredar di jaga media sosial (medsos), Nia, Sugiman dan Mimin tampak menangis.

Hal itu diceritakan Mimin lantaran baju sekolah anaknya di injak-injak ke tanah.

"Ya saya nangis, buku sekolah anak saya dibuang, dilempar. Terus sama baju sekolah anak saya diinjak-injak. Siapa yang nggak nangis kan. Kasihan ke anak saya," terangnya.

Mimin menceritakan bahwa Nia dam Sugiman telah berbaikan dengan siswa yang mengejeknya. Bahkan kedua putra dan putrinya itu telah kebali bersekolah untuk mengenyam bangku pendidikan.

"Sudah, sudah baikan. Tadi pagi juga udah sekolah lagi," ujarnya.

Baca Juga: Cerita Gisella Anastasia Selamatkan Korban Bully yang Ingin Bunuh Diri

Load More