Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 06 November 2019 | 20:40 WIB
Apel pencarian penyelam hilang di perairan Pulau Sangiang yang melibatkan Remotely Operated Vehicle (ROV) [Suara.com/Yandhi Deslatama].

SuaraBanten.id - Tim pencari penyelam WNA China yang hilang di Perairan Pulau Sangiang Banten dengan menyusuri palung yang ada di kawasan perairan tersebut.

Dalam pencarian tersebut dikerahkan tim penyelam yang terdiri dari Basarnas dan Intai Amfibi (Taifib) Marinir TNI AL berjumlah 15 penyelam yang terdiri dari 10 personel Basarnas Banten dan lima personel TNI AL.

"Sekitar 300 meter setelah Pulau Sangiang itu kan ada palung, tadi tim penyelam sudah sampai sana juga. Ada kemungkinan penyelam yang hilang berada disana," kata Humas Basarnas Banten Galih saat dikonfirmasi pada Rabu (06/11/2019).

Tim penyelam dibekali dua tabung oksigen dalam pencarian tiga WNA China tersebut.

Baca Juga: Pencarian Penyelam WNA China yang Hilang Diperluas ke Perairan Ujung Kulon

"Double tabung (oksigen) itu demi keselamatan dan kenyamanan penyelam di bawah air. Paling enggak, mereka sekitar satu jam berada di bawah air," terangnya.

Selama proses pencarian, dijelaskan Galih, ketinggian ombak di sekitar lokasi mencapai dua meter, ditambah arus bawah laut yang kencang.

Lebih lanjut, ia mengemukakan keamanan dan kesehatan penyelam tetap diutamakan tim SAR gabungan. Penjadawalan personel tim selam pun diperhatikan, sehingga tidak kelelahan selama proses pencarian.

"Bagaimanapun keselamatan dan keamanan tim SAR harus kita utamakan bersama," ujarnya.

Selain itu, proses pencarian tiga penyelam Warga Negara (WN) Tiongkok setiap hari dilakukan evaluasi.

Baca Juga: Beredar Sayembara, Bisa Temukan Penyelam Tiongkok Dihadiahi USD 50 Ribu

"Standar (pencarian) tujuh hari, bisa kurang atau lebih tergantung evaluasi pada malam harinya. Dan tergantung dari evaluasi tim di posko dan diputuskan oleh SMC (SAR Mission Coordinator)," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Load More