Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 14 Oktober 2019 | 11:06 WIB
Wiranto ditusuk.

SuaraBanten.id - Bupati Pandeglang Irna Narulita mengklaim akan ketat menerima pendatang baru untuk tinggal di daerahnya. Pemkab akan selektif pada pendatang atau yang menetap.

Hal ini bertujuan meminimalkan adanya pendatang yang bisa saja akan memberikan teror pasca-penusukan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto. Sang penusuk adalah Syahrial Alamsyah alias Abu Rara yang tinggal di Pandeglang.

“Penting untuk lebih ketat dan selektif dalam menerima pendatang atau tamu yang akan menetap di Pandeglang,” kata Irna Narulita, Minggu (13/10/2019) kemarin.

Pendatang sendiri diharapkan terbuka terkait tujuan dan profesinya sebagai apa. Pemkab melalui dinas terkait, kecamatan, serta pelibatan RW dan RT, juga akan memberikan edukasi kebangsaan, baik dengan pelibatan TNI maupun Polri. Termasuk pada para pendatang yang tinggal.

Baca Juga: Disebut Kecolongan Wiranto Ditusuk, Ini Kata Ketua PB MA

“Sehingga meminimalisir teror-teror yang dilakukan para pelaku yang terpapar radikal yang akan mengganggu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, dan mengganggu stabilitas Pandeglang,” ujarnya.

Ia mengatakan penusukan oleh Abu Rara, yang terpapar oleh jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD), jadi yang pertama dan terakhir. Pemkab bersama warga Pandeglang sendiri mengutuk keras kejadian itu.

“Kami mengutuk dan memohon permohonan maaf serta doa kami mengiringi kesembuhan Menko Polhukam (Wiranto),” tegasnya.

Selain itu, Irna mengatakan salah satu korban penusukan, yaitu Fuad, yang sempat dirawat di RS Berkah, Pandeglang, sudah makin pulih. Saat ini ia sudah kembali ke keluarganya di Menes.

Baca Juga: Kasus Penusukan Wiranto Tak Membuat Luhut Takut Temui Masyarakat

Load More