SuaraBanten.id - Tiga kecamatan yang terdampak kekeringan di Kabupaten Lebak Provinsi Banten mendapatkan droping air bersih sebanyak 76 ribu liter dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) wilayah setempat selama kekeringan melanda daerah tersebut.
"Kami mendistribusikan air bersih sebanyak 76.000 liter itu selama empat hari terakhir," kata Kepala Seksi Rekontruksi BPBD Kabupaten Lebak Bernardi seperti dilansir Antara di Lebak pada Selasa (23/7/2019).
Bernardi merinci, masyarakat yang mengalami krisis air bersih akibat kemarau sejak Juni 2019, tersebar di delapan desa di Kecamatan Sajira, Warunggunung dan Leuwidamar.
Meski begitu, BPBD hingga kini terus menyalurkan bantuan pasokan air bersih agar kebutuhan masyarakat setempat terpenuhi.
"Saat ini, masyarakat yang dilanda krisis air bersih terpaksa membuat lubang di sekitar aliran sungai, areal persawahan, kolam hingga sumber mata air," katanya.
Sebab, kata dia, pasokan air bersih dari sumur bawah tanah juga jetpump mengering akibat kemarau panjang itu.
Bahkan, kesulitan air bersih itu sudah berlangsung selama dua pekan terakhir.
"Semua warga yang menerima air bersih itu sudah mengajukan surat permohonan dari warga yang disampaikan melalui kepala desa dan kecamatan," katanya.
Menurut dia, pendistribusian air bersih itu bekerja sama dengan PDAM setempat agar masyarakat tidak kesulitan untuk mendapat air bersih untuk keperluan MCK.
Baca Juga: Selama Juli, Kebutuhan Droping Air Bersih di DIY Meningkat
Pihaknya mendistribusikan air bersih ke desa-desa yang mengalami krisis air bersih dengan mengerahkan tiga kendaraan tangki dengan kapasitas 6.000 liter per tangki.
Ia mengatakan BPBD Lebak menetapkan status darurat kekeringan di tiga kecamatan yang mengalami kesulitan air bersih. Kemungkinan jika tidak ada curah hujan selama satu pekan ke depan, dipastikan krisis air bersih meluas.
"Kami minta warga yang mengalami krisis air bersih maka segera mengajukan permintaan air bersih," kata Bernardi.
Sejumlah warga Desa Lebak Pariang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, mengakulega dan senang mendapat bantuan pasokan air bersih dari BPBD setempat sebanyak 12.000 liter. Menurut seorang warga setempat, Ahmad, bantuan air bersih itu tentu dapat mencukupi kebutuhan MCK selama tiga hari ke depan.
"Kami sejak dua pekan terakhir mencari air untuk keperluan MCK dari Sungai Ciberang, karena sumur bawah tanah mengering akibat kemarau itu," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Dikenal Dermawan dan Tak Pernah Bermasalah, Ayah Bocah Korban Pembunuhan di Cilegon Ternyata...
-
5 Spot Wisata Healing di Serang Banten Buat Libur Sekolah dan Akhir Tahun 2025
-
Skandal Jaksa Nakal Banten Terbongkar! Kejagung Sikat 3 Anak Buahnya Sendiri
-
Kasus Pembunuhan Anak 9 Tahun di Cilegon Belum Terungkap, Bikin Masyarakat Resah
-
Viral Pernyataan Abah Aos Soal Kopiah Hitam Haram, Tokoh Ulama Banten: Hati-hati Sesat!