Scroll untuk membaca artikel
Agung Sandy Lesmana
Minggu, 09 Juni 2019 | 17:02 WIB
Daman, pelaku yang menusuk anggota polisi saat amankan arus mudik Lebaran. (Bantennews/Istimewa)

SuaraBanten.id - Daman (34), pelaku yang menusuk pipi kanan Brigadir Taoma Sugara ternyata sudah lama mengidap gangguan jiwa. Hal itu diketahui dari keterangan keluarga pelaku yang telah diperiksa polisi.

Kapolres Pandeglang AKBP Indra L Amstono mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, Daman sudah mengalami gangguan jiwa sejak 2014 lalu.

Jajaran Polres Pandeglang menjenguk Brigadir Toama Sugara korban penusukan. (istimewa)

“Dari hasil keterangan dan analisa sementara bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan sejak 2014 lalu. Dalam masa pengobatan atau berobat jalan dari seorang dokter di Puskesmas Mandalawangi,” kata Indra seperti dikutip Bantennews.co.id--jaringan Suara.com, Minggu (9/6/2019).

Kendati demikian, polisi masih menyelidiki kasus ini untuk mengetahui motif di balik aksi penusukan terhadap Brigadir Toama. 

Baca Juga: Ini Tampang Penusuk Pipi Kanan Brigadir Toama saat Jaga Mudik Lebaran

Brigadir Polisi (Brigpol) Toama Sugara. (Dok: Polisi)

“Kami tetap melakukan penyelidikan dan masih mendalami motif lain si pelaku,” terangnya.

Sebelumnya, aksi penusukan yang dilakukan Daman terjadi ketika Brigadir Toma sedang melakukan penjagaan arus mudik Lebaran di pertigaan Kadu Maria, Cikoneng, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (7/6/2019) sekitar pukul 14.30 WIB.

Daman menyerang korban dengan menggunakan pisau berukuran kecil. Atas aksi penusukan itu, Brigadir Toama mengalami luka di bagian pipi kanan.

Setelah melakukan penyerangan, pelaku melarikan diri. Dalam keadaan terluka, Taoma mengejar pelaku dan terpaksa melumpuhkannya karena tidak mengindahkan peringatan yang diberikan petugas.

Kabid Humas Polda Banten AKBP Edy Sumardi menyampaikan, pelaku diduga mengalami gangguan jiwa.

Baca Juga: Polisi Diserang saat Amankan Arus Mudik, Brigadir Sugara Ditusuk Belati

“Ada indikasi bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Hal ini berdasarkan dari keterangan keluarga dan pihak Puskesmas Mandalawangi,” ungkapnya.

Load More