SuaraBanten.id - Jajaran Polres Pandeglang, Banten menangkap sopir dan kondektur angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) Bus Murni Jaya yang menaikan tarif seenaknya. Akibatnya, tiga orang awak bus serta kendaraannya terpaksa dibawa ke Mapolres Pandeglang.
Kasatlantas Polres Pandeglang, AKP Tesyar Rofhaldi Priyatno mengatakan, awalnya polisi mendapat laporan dari warga yang menggunakan jasa bus Murni Jaya tujuan Labuan-Kalideres dipungut biaya yang tidak sesuai dengan tarif semestinya.
Berdasarkan laporan itu satu orang sopir dan 2 orang kondektur beserta Bus Murni Jaya dengan nomor polisi A 7830 KC terpaksa digelandang ke Mapolres Pandeglang.
“Ya itu tadi ada yang melakukan pemungutan tarif yang tidak sesuai dengan yang ditetapkan pemerintah. Sekarang ada di Polres, kita tahan dulu, agar ada efek jera aja,” katanya seperti dilansir Bantennews.co.id (jaringan Suara.com), Minggu (2/6/2019).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pandeglang, AKP Deddy Hermawan membenarkan kejadian itu. Menurutnya, ketiga orang yang diamankan saat ini tengah menjalani pemeriksaan intensif dari kepolisian.
“3 orang diamankan, satu sopir dan 2 kondektur sementara masih diambil keterangan. Untuk penumpang sudah dilakukan pendataan untuk identitasnya, tujuan dan tarif yang dipungut. Menurut pengakuan salah satu penumpang dimintai 50 ribu ke kalideres padahal biasanya 30 ribu dari labuan,” katanya.
Berita Terkait
-
Kemenhub Jelaskan Penyebab Kemacetan Panjang di Pelabuhan Merak
-
H-2 Lebaran, Sistem One Way Trans Jawa Tetap Diberlakukan
-
Lebaran 2019, PNS di Bekasi tak Direkomendasikan Tambah Cuti Tahunan
-
Mudik Lebaran 2019, Contraflow Kembali Diberlakukan di Tol Cikampek
-
H-5 Lebaran, 400 Ribu Lebih Pemudik Menyeberang ke Sumatera
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
44 Ribu Lobster Ilegal Senilai Rp7,5 Miliar dari Cianjur
-
Krisis BBM Shell: Pesan Haru Karyawan untuk Teman yang Dirumahkan di Tengah Badai Kelangkaan Energi
-
Optimisme Menguat, Investor Global Tingkatkan Proyeksi Harga Saham BBRI
-
BRI Dorong UMKM, Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Sentuh 2,5 Juta Debitur
-
PPP Lebak Kembali Usung Mardiono, Pilih Stabilitas di Tengah Isu Evaluasi Partai