SuaraBanten.id - Rapat pleno rekapitulasi hasil penghitungan suara hari terahir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten, diwarnai aksi walk out tiga orang saksi dari Partai Demokrat.
Mereka beralasan, keberatan dan permintaan partai berlambang bintang mercy itu tidak pernah ditanggapi oleh KPU Banten. Sedangkan, keberatan dan permintaan dari saksi partai lain direspon cepat oleh KPU.
"Karena banyak kecurangan dan ini juga menandakan KPU tidak profesional dan kami merasa tidak diberi keadilan oleh KPU," kata Salah satu saksi dari Partai Demokrat, Rohman Setiawan saat ditemui di Kantor KPU Banten, Minggu (12/05/2019).
Sebelumnya, mereka meminta KPU memeriksa kembali raihan suara legislatif untuk DPR daerah pemilihan (Dapil) Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Kemudian jumlah suara legislatif untuk DPRD Banten Dapil Kota Serang, dan Dapil 4 Kota Cilegon. Selain itu, mereka juga meminta KPU mengecek ulang form DA1, D1 dan C1 Plano,
Baca Juga: Petinggi Demokrat Walk Out Setelah Prabowo Salahkan Presiden Sebelum Jokowi
"Kita inginkan mengkroscek hasilnya berapa sih sebetulnya, yang kami pegang C1 salinan tidak sama jumlahnya jika kita jumlahkan," jelasnya.
Rohman bahkan mencontohkan, untuk Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Bangen, partainya kehilangan 351 suara legislatif.
"Kami dipertontonkan ketidakadilan oleh KPU dan Bawaslu. Waktu itu kan jawabannya KPU jika hal itu dilakukan, maka tidak sesuai dengan PKPU," jelasnya.
Sebelumnya, rapat pleno tersebut sempat dihujani interupsi. Saksi Partai Demokrat Rohman mengatakan telah terjadi banyak kecurangan pemilu.
"Kita minta penyamaan data pemilu dari C1 kita, tapi tidak dikabulkan. Tapi keberatan dari partai lain dikabulkan," kata Rohman Setiawan.
Baca Juga: SBY Walkout, KPU: Padahal Dia Kami Perlakukan Istimewa
Bawaslu pun mengeluarkan rekomendasi pembukaan kotak suara untuk melakukan penghitungan suara dari Kecamatan Kosambi, Tangerang. Pembukaan itu hasil keberatan dari saksi Partai Gerindra Banten. Alasannya, telah terjadi kecurangan Pemilu di wilayah Tangerang tersebut. Sehingga Gerindra Banten merasa kehilangan suara.
Berita Terkait
-
Biografi Candra Kusuma, Anggota DPRD Bogor yang Viral Gara-gara Skandal Dibocorkan Anak
-
Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia, Anggota DPR Anita Jacoba Ditindak Partai Demokrat
-
Kekayaan Anita Jacoba Gah yang Sentil Naturalisasi Kevin Diks cs, Ternyata Jarang Lapor LHKPN?
-
Amankan Rekomendasi Pilkada AHY, Demokrat Terjunkan Satgas ke Daerah-daerah
-
Senyum Dua Jari AHY Saat Disinggung Jatah Menteri Demokrat di Kabinet Prabowo-Gibran
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Angka Pengangguran Turun, Helldy Agustian Klaim Terendah Sejak Cilegon Berdiri
-
TPA Rawa Kucing Bakal Ubah Sampah Jadi Bahan Bakar Alternatif Seperti Batu Bara
-
Pj Wali Kota Tangerang Intruksikan PUPR Bangun Turap di Wilayah Rawan Banjir
-
Pj Wali Kota Tangerang Luncurkan SPBE Versi 2, Klaim Wujudkan Birokrasi Digital dan Efisien
-
Dirut BRI Sunarso Raih Penghargaan TOP CEO Indonesia Awards 2024