Dwi Bowo Raharjo
Minggu, 12 Mei 2019 | 05:44 WIB
Polres Serang Kota melakukan razia di ruko bekas terminal Kepandean yang dijadikan tempat esek-esek. (Suara.com/Yandhi Deslatama)

SuaraBanten.id - Praktik prostitusi masih terjadi di Kota Serang, Banten, hingga memasuki hari ketujuh puasa di bulan Ramadan 1440 Hijriah. Kegiatan esek-esek itu baru-baru ini terjadi di ruko bekas terminal Kepandean yang sudah tidak terpakai, disulap menjadi tempat mesum.

"Ada juga oknum yang menjajakan prostitusi, (tapi) saat cek lokasi memang tidak menemukan yamg menjajakan tubuhnya," kata AKP Ivan Adittira, Kasatreskrim Polres Serang Kota, yang ditemui usai melakukan razia penyakit masyarakat (pekat), Minggu (12/05/2019).

Ruko berukuran tiga meter kali tiga meter itu, di cat ulang. Lalu dipasangi kipas angin. Kasur berukuran kecil ditutupi kelambu menjadi saksi pemuas birahi sesaat.

Kondom bekas pakai yang masih terdapat sperma, tertutup tumpukkan tisu. Menjadi bukti telah terjadi prostitusi di pusat Ibu Kota Provinsi Banten, yang dikenal sebagai Bumi Seribu Kyai, Sejuta Santri ini.

Baca Juga: Pemilik Situs Kencan 'Sugar Daddy' Dihukum, Dianggap Promosikan Prostitusi

"Ruangan itu kita duga sebagai toko, tapi ruangan itu sudah di modifikaai, diubah menjadi kamar," terangnya.

Setidaknya ada sekitar 30-an toko dengan rolling door yang sudah karatan, disulap menjadi kamar pemuas birahi pria hidung belang saat malam Ramadan, yang seharusnya digunakan untuk beribadah.

"Ada sekitar 30-an kamar. Ada alat kontrasepsi yang sebelum kita datang mungkin sudah digunakan," jelasnya.

Kontributor : Yandhi Deslatama

Baca Juga: Top 3: Artis Pacari Perempuan Beda Agama, Sekali Terima Job Prostitusi

Load More