Gara-gara Video Ini, TPS 13 Kelurahan Pandeglang Gelar PSU

TPS 13 Kampung Pasir Cau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang terpaksa melakukan Pemungutan Suara Ulang atau PSU gegara video ini

Hairul Alwan
Sabtu, 24 Februari 2024 | 22:31 WIB
Gara-gara Video Ini, TPS 13 Kelurahan Pandeglang Gelar PSU
Ilustrasi PSU - Warga Kampung Pasir Cau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang terpaksa melakukan Pemungutan Suara Ulang di TPS 13, Sabtu (24/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraBanten.id - TPS 13 Kampung Pasir Cau, Kelurahan Pandeglang, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang terpaksa melakukan Pemungutan Suara Ulang atau PSU, Sabtu (24/2/2024).

PSU di TPS 13 Kampung Pasir Cau terpaksa dilakukan setelah munculnya sebuah video berisikan adegan seorang petugas KPPS melakukan pencoblosan.

Dimana petugas KPPS di TPS 13 Kampung Pasir Cau melakukan pencoblosan dengan menggunakan surat suara milik salah satu warga yang sedang sakit.  

Ketua KPU Pandeglang Nunung Nurazizah mengatakan jika PSU di TPS tersebut berjalan dengan tertib.

Kata dia, animo masyarakat saat PSU sama seperti saat pencoblosan, dimana antrean masyarakat cukup banyak.

Hal ini tampak dari banyaknya antrean warga yang datang ke TPS.

“Disini sedang dilaksanakan PSU di TPS 13 situasi cukup kondusif, dari pagi sejak dibuka TPS antrean pemilih tidak ada jeda terus mengalir kemudian di kursi tunggu juga terisi semua bahkan sampai keluar mereka sedang menunggu jadwal dipanggil,” kata Nunung saat ditemui di lokasi kegiatan, seperti dikutip dari BantenNews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), Sabtu 24/2/2024).

Menurut nunung, jalannya pencoblosan cukup sulit dan memakan banyak waktu.

Kemungkinan kata dia, itu karena banyaknya surat suara dan ukuran surat suara, sehingga menyulitkan masyarakat dalam melakukan pencoblosan.

“Memang ini kategori waktunya cukup lama juga karena 1 pemilih itu mencapai 1 setengah jam untuk menyalurkan hak pilihnya, mungkin kondisi di dalam (bilik suara) mereka agak kesulitan dengan lebarnya surat suara dan banyaknya calon yang ditawarkan sehingga memikirkannya cukup lama,” ujarnya.

Nunung mengatakan jika anggota KPPS yang kemarin ramai dalam video tidak diikutsertakan dalam PSU saat itu.

Kata dia, posisi si anggota KPPS digantikan oleh petugas KPPS lain yang berasal dari TPS terdekat.

“Sesuai instruksi KPU RI yang tertuang di dalam surat 353 bahwasanya KPPS itu bekerja sampai tanggal 25 februari sehingga hari ini merupakan hari terakhir mereka bekerja sehingga kami masih memperkerjakan SDM yang sama, tapi kami mengganti 1 petugas dan digantikan oleh petugas dari TPS terdekat. Mudah-mudahan ini akan selesai sesuai jadwal tapi meskipun molor dari jadwal tapi pemilih sudah antre disini sehingga dimungkinkan untuk dilaksanakan,” terangnya.

Pada bagian lain, Ketua Bawaslu Pandeglang Febri Diansyah mengatakan, pihaknya menekankan pada pengawas di tingkat kecamatan dan kelurahan agar melakukan pengamanan secara melekat.

Pengamanan dilakukan baik sebelum pencoblosan hingga hari pencoblosan untuk mencegah hal yang sama terulang.

“Kami kemarin sudah memerintahkan kepada Panwascam dan PKD untuk melakukan pengawasan secara melekat bukan di hari H saja tapi sebelum hari H juga dilakukan pengawasan. Untuk pengawasan Selian pengawas TPS kami juga menurunkan dari PKD dan Panwascam. Dari Bawaslu ada 3 orang komisioner yang hadir disini,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini