SuaraBanten.id - Pengadaan sepeda listrik dengan anggaran Rp38 miliar yang belakangan jadi sorotan turut mendapat respon RT/RW di Kabupaten Pandeglang, Banten. Mereka beramai-ramai mengeruduk Kantor DPRD Pandeglang menyampaikan aspirasinya.
Tampak ratusan RT/RW yang tergabung dalam Forum RT/RW Zona 1 menggelar unjuk rasa di depan Kantor DPRD Pandeglang mendukung pengadaan sepeda listrik.
Mereka meminta penjelasan beberapa fraksi di DPRD Pandeglang yang menolak usulan Bupati Pandeglang Irna Narulita terkait pengadaan sepeda listrik. Massa menilai fraksi yang menolak rencana tersebut tidak memihak pada mereka.
Mengutip Bantennews.co.id (Jaringan SuaraBanten.id), berdasarkan pantauan di lokasi, usai menuntut dipertemukan dengan perwakilan DPRD akhirnya dua orang anggota DPRD menemusi massa aksi dan menampung aspirasi mereka.
Baca Juga:100 Hari Kerja PJ Gubernur Banten, Persoalan PPDB dan Sekolah Metaverse Disorot
Meski demikian, lantaran yang menemui para pengunjuk rasa berasal dari fraksi yang mendukung. Massa aksi merasa tidak puas dan tetap melanjutkan aksinya hingga ke depan pintu masuk Gedung DPRD Pandeglang.
Mereka kukuh tidak akan meninggalkan Gedung DPRD Pandeglang jika fraksi yang menolak usulan pengadaan sepeda listrik tidak menemui mereka.
Ketua Forum RT/RW Kelurahan Sukaratu, Holil al-Bantani mengatakan, alasan dirinya dan rekan lain mendukung rencana pengadaan sepeda listrik lantaran bisa memudahkan kinerja mereka selama di lapangan.
“Sebetulnya harapan kami ini pada saat melaksanakan tugas yang khususnya di Dapil 1 ini, karena kami sebagai pendobrak pajak jadi kalau ada sepeda listrik ini akan meringankan tugas penagihan pajak SPPT dan PBB,” kata Holil, Rabu (24/8/2022).
Bukan hanya mendesak ingin ditemui oleh fraksi yang menolak, para pengunjuk rasa juga mengancam tidak akan memberikan suara di Pemilu mendatang karena dianggap tidak pro terhadap mereka.
Seperti diberitakan sebelumnya, 4 partai yang menolak pengadaan sepeda listrik diantaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai PPP dan Partai PKB.
“Banyak dewan yang diusung oleh RT/RW tapi kami kecewa jadi kami komitmen kalau tidak menyetujui sepeda listrik ini, kami tidak akan mendukung dan memberikan suaranya kepada 4 partai itu yang menolak karena mereka menolak dan tidak mendukung realisasi sepeda listrik,” tegasnya.
Sementara itu, pengunjuk rasa lain yang enggan disebutkan namanya juga mengaku jika mereka ikut demontrasi lantaran sudah diarahkan sebelumnya oleh kelurahan. Bahkan dirinya mengaku tidak ada pertemuan langsung yang membahas terkait rencana demonstrasi bersama rekannya yang lain.
“(Pembahasannya) di handphone, grup (WhatsApp). Ada (yang menggerakkan) dari kelurahan,” singkatnya.