"Bukan malah ngebecandain rakyat dengan KCS, pemilahan daerah dibagiin KCS (Kartu Cilegon Sejahtera) Rp 25 juta lagi Covid-19, mudah mudahan iya 25 juta," singgungnya.
"Saya ingatkan, saya tegaskan, kalo tidak mau dikritik jangan jadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota, berhenti," tegas Iman.
Karena menurutnya, jabatan publik adalah jabatan yang dikritik, jika memang baik akan didukung. Tapi, jika ada kekeliruan yang justru merugikan masyarakat, pihaknya akan terus mengkritik.
"Janji politik Wali Kota dan Wakil Wali Kota Cilegon akan menyerap tenaga kerja sebanyak 25 ribu, berarti 5 ribu pertahun. Tapi terungkap saat diskusi, penyerapan tenaga kerjanya hanya 500 kalo tidak salah, yang lainnya hanya melakukan magang," ucapnya.
Baca Juga:Lawan Rans Cilegon FC, Arema FC Terapkan Penjualan Tiket Online
Lanjut Iman, termasuk soal APBD dimana telah terdapat Silva pada tahun anggaran 2021 sebanyak Rp 500 Miliar. Sedangkan, kata Dia, masih terdapat infrastruktur yang belum diperbaiki di Kota Cilegon.
"Ada istilah Silva, Silva itu sisa anggaran yang tidak terpakai, sisa anggaran tahun kemarin Rp 500 Miliar. Engga kepake uangnya, coba bayangkan? sementara jalan masih banyak yang rusak, kemungkinan tahun ini pun akan sama mencapai Rp 500 Miliar," ucap Iman.
"Kalo itu kembali terjadi saya minta Ketua DPRD, anggota Fraksi Golkar Walkout tidak mengikuti rapat anggaran paripurna yang akan datang, dosa! duit Rp 500 Miliar engga dipake buat apa, ini yang saya sikapi," tegasnya.
Iman mengaku, hanya mengingatkan kepada pemerintahan Helldy-Sanuji yang terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota untuk dapat merealisasikan janji politiknya.
"Kalo merealisasikan janji politiknya, KCS Rp25 Juta diberikan pada masyarakat, kami akan dukung itu. Tapi, kalo tidak. Selamanya sampai akhir masa jabatan Helldy-Sanuji saya akan tagih janji politik itu untuk kepentingan rakyat," tutupnya.
Kontributor : Firasat Nikmatullah