Pembinaan yang dilakukan BRI yakni melalui pelatihan yang diadakan bagi para pelaku UMKM. Bahkan pada 21 April mendatang pihaknya akan kembali mendapatkan pelatihan bagi komunitas disabilitas yang terlibat dengan usaha Arianto. Pihaknya pun kerap diundang BRI dalam berbagai acara yang melibatkan pelaku UMKM, salah satunya BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR. Hingga saat ini, komunitas usahanya telah melibatkan sekitar 200 orang. Jumlah itu menurun akibat pandemi dari sekitar 800 orang. Melalui pembinaan dari BRI, Arianto berharap dapat memperbesar usahanya untuk lebih memberdayakan masyarakat lokal dan memperkuat ekonomi di daerah.
Terkait hal tersebut Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari mengatakan, pemberdayaan memang tidak hanya melalui akses permodalan. Perluasan akses pasar dan branding melalui pembinaan, pelatihan serta memfasilitas seperti melalui event BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR juga merupakan komitmen berkelanjutan dari pihaknya untuk mendorong pelaku UMKM naik kelas dan memperbesar skala usahanya.
“Ini merupakan salah satu langkah nyata sekaligus komitmen BRI sebagai agent of development untuk memajukan UMKM Indonesia. Melalui berbagai pelatihan dan workshop, ditambah dengan pembinaan lainnya, saya yakin pelaku UMKM Indonesia akan lebih siap dan mampu bersaing di kancah internasional. Kami pun mendukung secara langsung upaya peningkatan kapasitas produksi dan kualitas pelaku UMKM yang terus ditingkatkan,” ujarnya.
Dengan demikian, tambah Supari, pelaku usaha diharapkan memiliki semangat untuk terus mengembangkan usahanya dan memberdayakan masyarakat sekitar. Sehingga ekonomi masyarakat di wilayah usaha binaan BRI lebih berdaya melalui pemanfaatan potensi dari sumber daya lokal.
Baca Juga:Tahun Ini BRI Mendapatkan Kuota Penyaluran KUR Sebanyak Rp260 Triliun
“Karena sejatinya pemberdayaan UMKM yang merupakan upaya inklusi keuangan adalah salah satu jalan pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi,” pungkasnya menegaskan.