Subsidi Minyak Goreng Kemasan Dicabut, Emak-emak di Cilegon Serbu Minyak Goreng Curah

Distributor minyak goreng curah di Pasar Kranggot, Kota Cilegon bahkan bisa menghabiskan 20 drum dengan jumlah sekitar 3,6 ton atau 3.600 kilogram dalam sehari.

Hairul Alwan
Senin, 21 Maret 2022 | 15:22 WIB
Subsidi Minyak Goreng Kemasan Dicabut, Emak-emak di Cilegon Serbu Minyak Goreng Curah
Warga mengangkut minyak goreng curah yang dibeli dari distributor di Pasar Kranggot, Cilegon. (21/3/2022). [Suara.com/Firasat Nikmatullah]

SuaraBanten.id - Pencabutan subsidi minyak goreng kemasan, Jumat (18/3/2022) lalu mengakibatkan sejumlah emak-emak di Kota Cilegon, Banten beralih menyerbu minyak goreng curah.

Tak tanggung-tanggung distributor minyak goreng curah di Pasar Kranggot, Kota Cilegon bahkan bisa menghabiskan 20 drum dengan jumlah sekitar 3,6 ton atau 3.600 kilogram dalam sehari.

"Stok perharinya ada 3,6 ton, sekitar 20 drum, tapi untuk hari ini udah abis, sejak jumat kemarin lah, abis terus diborong tiap harinya," kata kasir distibutor minyak goreng itu, Senin (21/3/2022).

Kata dia, minyak goreng curah diperuntukan bagi pedagang atau masyarakat yang ada di Kota Cilegon. Jumlah pembelian minyak goreng curah dibatasi maksimal 30 kilogram.

Baca Juga:HET Minyak Goreng Dicabut, Pemda pun Tak Diperkenankan Gelar Operasi Pasar Lagi

"Maksimal 30 kilo perorang, kalo minimal ya bebas, tapi ini udah abis, paling besok lagi, sekitar jam 8 kita buka lagi," tuturnya.

Berdasarkan pantauan SuaraBanten.id dilokasi sekira pukul 12.00 WIB, peminat minyak goreng curah banyak sekali. Mereka didominasi oleh emak-emak yang beralih dari minyak goreng kemasan ke minyak goreng curah.

Salah seorang pembeli, Endang (54) mengaku selain agak kesulitan mencari minyak goreng kemasan, Ia pun menuturkan bahwa harganya yang cukup mencekik para pedagang.

"Ini saya kan buat dijual lagi, masyarakat sekarang rata rata carinya minyak curah, jadi saya belinya minyak curah aja buat dijual lagi," terangnya.

Ia mengaku membeli dari distributor tersebut dengan harga Rp15.500, kemudian dijual kembali seharga Rp16.000 hingga Rp17.000.

Baca Juga:Geger Ujaran Megawati soal Minyak Goreng, Pria Ini Coba Bikin Peyek Tapi Direbus: Ambyar Jadi Kolak

Sama halnya dengan, Jannah (35) mengaku meskipun HET minyak goreng telah dicabut oleh pemerintah sejak pekan lalu. Namun, Ia tetap kesulitan mendapatkan minyak goreng kemasan.

"Iya, tau. Infonya HET minyak goreng udah dicabut, tapi tetep aja susah dicarinya, kalo pun ada harganya nyekek masyarakat, ada yang tembus 70 ribu 2 liter," terangnya.

Ia yang merupakan seorang pedagang gorengan dan nasi uduk mengaku tidak bisa untung jika berjualan gorengan menggunakan minyak goreng kemasan.

"Atuh rugi bandar kalo pake minyak kemasan, jadi yaudah lah ganti pake minyak curah aja," ucapnya.

Ditempat yang sama, Ratu (37) mengaku telah mengantre lebih dari dua jam untuk mendapatkan minyak curah namun tetap kehabisan. Padahal, minyak curah tersebut akan digunakan untuk kebutuhan sehari hari

"Udah keabisan mas, dari jam 10 siang tadi, tapi katanya suruh dateng besok pagi, yang lain juga dari subuh katanya," ucapnya.

Ia mengaku berencena akan membeli 10 kilogram minyak curah untuk kebutuhannya. Pasalnya, kata Dia, akan dibagikan kepada sanak keluarganya.

"Ia tadinya mau beli 10 kilogram, buat saudara saudara juga sekalian, biar engga bulak balik kan, tapi ya kehabisan, paling besok lagi kesini subuh subuh," tuturnya.

Kontributor : Firasat Nikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak