Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Ukraina Rekrut Tentara Bayaran

Putin juga menuduh pasukan Ukraina menyandera warga asing dan menggunakan perisai manusia.

Andi Ahmad S
Jum'at, 04 Maret 2022 | 08:30 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin Sebut Ukraina Rekrut Tentara Bayaran
Presiden Rusia, Vladimir Putin . [Sergei Guneyev/Sputnik/AFP]

SuaraBanten.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim bahwa Ukraina melakukan rekrutan tentara bayaran dari Timur Tengah.

Putin menuding pasukan Ukraina menggunakan perisai manusia dan merekrut tentara bayaran asing dari Timur Tengah untuk memerangi tentara Rusia di darat.

"Operasi militer khusus berjalan dengan ketat sesuai jadwal, sesuai rencana. Semua tugas yang telah ditetapkan berhasil diselesaikan. Kita sedang berperang dengan neo-Nazi,” kata Putin saat berbicara di Dewan Keamanan Rusia, mengutip dari Warta Ekonomi -jaringan Suara.com, Jumat (4/3/2022).

Putin juga menuduh pasukan Ukraina menyandera warga asing dan menggunakan perisai manusia.

Baca Juga:Konflik Rusia-Ukraina Bikin Investor Buru Emas Hingga Paladium

“Fakta bahwa kami berperang secara khusus melawan neo-Nazi ditunjukkan oleh jalannya permusuhan. Formasi nasionalis dan neo-Nazi, dan di antara mereka ada tentara bayaran asing, termasuk dari Timur Tengah, bersembunyi di balik warga sipil sebagai perisai manusia,” ucapnya.

Pernyataan Putin tersebut muncul setelah Rusia menginvasi Ukraina dari tiga sisi dalam kampanye militer terbaru.

Menurut otoritas Ukraina, serangan tersebut menewaskan puluhan warga sipil dan melukai ratusan orang lainnya.

Sementara itu, juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Mayor Jenderal Igor Konashenkov telah merilis data jumlah korban pasukan yang tewas dalam pertempuran dengan Ukraina.

Dia mengungkapkan, sejauh ini 498 tentara Rusia sudah gugur dan 1.597 lainnya mengalami luka-luka.

Baca Juga:Antar Sheriff Bungkam Madrid, Yuriy Vernydub Kini Hadapi Rusia di Medan Perang

Angka itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan data yang dirilis otoritas Ukraina. Menurut klaim Kiev, jumlah tentara Rusia yang telah tewas melampaui 7.000 personel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini