Kisah May, TKW di Irak Asal Cikeusal Serang Minta Dipulangkan, Pernah Diancam Majikan

May mengenal Dewi asal Sukabumi melalui Facebook. Saat itu Dewi mengaku bahwa ia juga merupakan TKW yang sedang bekerja di Irak.

Hairul Alwan
Selasa, 19 Oktober 2021 | 06:48 WIB
Kisah May, TKW di Irak Asal Cikeusal Serang Minta Dipulangkan, Pernah Diancam Majikan
May Purbaningrum. [Ist]

Barulah pada 12 April 2021 pukul 18.00 WIB, May diberangkatkan ke Erbil menggunakan visa turis yang memiliki batas waktu 30 hari.

May tiba di Erbil pukul 03.00 Waktu Erbil, May bersama kelima temannya dijemput oleh supir agency.

“Kami berlima dijemput oleh supir agency. Paginya kita diinterview lagi dan setiap ada calon majikan mau ambil pembantu kita dipanggil ke bawah,” kata May.

May yang saat itu sudah semakin curiga karena dirinya harus diinterview kembali padahal saat itu dirinya sudah memiliki majikan yang akan mempekerjakannya, ia langsung menelpon Dewi untuk mempertanyakan kejelasannya. Namun lagi-lagi Dewi memberikan alasan.

Baca Juga:Simpan Ribuan Pil Koplo Dekat Tv, Pengedar di Serang Digerebek Saat Asik Nonton

“Saya telepon si Dewi kenapa saya dijual lagi padahal katanya saya udah ready majikan tapi Dewi mengelak katanya calon majikan saya enggak jadi ambil karena teman saya yang bakal serumah sama saya ada masalah. Dari situ saya merasa ditipu habis-habisan,” cerita May.

“Sebelumnya saya ingin ke Turki, tapi berhubung Dewi nawarin job tersebut dan saya merasa ada teman di sini jadi saya enggak khawatir lagi karena saya tau negara yang saya mau itu kan ilegal makanya sama-sama ilegal mending saya cari yang udah ada temannya atau yang punya pengalaman ke negara ilegal tersebut,” sambung May.

Tak hanya sampai di situ, uang fee yang diberikan Dewi sebelum dan setelah penerbangan untuk keluarga May di Indonesia pun jumlahnya tak sesuai yang dijanjikan.

“Uang fee kalau setiap TKW mau ke luar negeri kita dikasih uang fee untuk peninggalan keluarga yang di Indonesia, katanya Dewi saya dapat Rp2,5 juta tapi kenyataannya saya hanya dapat Rp2 juta,” kata May.

May akhirnya hanya bisa pasrah dan mulai bekerja di rumah majikannya hingga saat ini. Pekerjaan yang dijanjikan Dewi pun sirna, May kini harus bekerja mengurus anak-anak majikannya yang masih kecil.

Baca Juga:Dugaan Presma Untirta Lakukan Pelecehan Seksual Berbuntut Panjang, Korban Lapor Polisi

Awal May bekerja, ia mengaku sempat tidak diberikan akses wifi selama satu minggu sehingga ia sulit mengabari keluarganya yang berada di Kecamatan Cikeusal.

Akses memakai handphone pun terbatas, jam kerja yang bisa dibilang overtime pun harus May rasakan. Kendati demikian, majikannya tidak pernah melakukan kekerasan.

“Bisa lihat hp pas mau tidur dan jam mau mandi aja. Kalau kekerasan alhamdulillah tidak pernah, cuma saya agak ngeri sama majikan yang cewek. Dulu kalau marah selalu bilang ‘kalau ada apa-apa sama anak-anak, saya bunuh kamu’ gitu. Tapi sekarang sudah tidak lagi,” ujar May.

Meski begitu, May sudah merasa tidak sanggup bekerja di Irak dengan beban kerja yang seperti itu sebab kondisi pinggangnya yang terus menerus terasa sakit akibat jatuh beberapa tahun lalu.

“Saya juga sakit-sakitan pinggang yang bekas jatuh dari tangga sewaktu saya kerja di Jakarta sekitar setahun yang lalu. Saya ingin pulang ke Indonesia, saya sudah merasa ditipu dari awal oleh Dewi dan badan saya semakin merasakan sakit-sakitan,” cerita May.

May sudah melakukan berbagai upaya untuk dirinya bisa dipulangkan ke Indonesia. Namun proses tersebut tidaklah mudah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini