Viral di Tangerang Mural Jokowi 404:Not Found Jadi Kaos, Pembuatnya Ditangkap Polisi

Pria yang menawarkan kaos dengan desain mural 'Jokowi 404: Not Found' ditangkap polisi.

Hairul Alwan
Kamis, 19 Agustus 2021 | 09:32 WIB
Viral di Tangerang Mural Jokowi 404:Not Found Jadi Kaos, Pembuatnya Ditangkap Polisi
Mural berwajah mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan '404:Not Found' berada di bawah jembatan layang Jalan Pembangunan 1, Kelurahan Batujaya, Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang. [Ist]

SuaraBanten.id - Sempat viral di Tangerang mural Jokowi 404:Not Found kini dibuat desain kaos.

Kaos bergambar mural Jokowi 404:Not Found ditawarkan oleh seorang pria asal Tuban, Jawa Timur.

Pria yang menawarkan kaos dengan desain mural 'Jokowi 404: Not Found' ditangkap polisi.

Setelah menawarkan kaos dengan desain mural wajah Jokowi melalui akun Twitter miliknya @ombrewoks3 pria itu langsung diamankan polisi.

Baca Juga:Viral Kades Nyaris Jotos Petugas, Tak Terima Pentas Agustusan Dibubarkan Polisi

Pasca ditangkap, akun Twitter resmi patroli siber CCIC Polri @m1_nusaputra mengunggah video permintaan maaf pembuat kaos desain mural tersebut.

Pembuat kaos desai mural Jokowi 404: Not Found ditangkap (Twitter)
Pembuat kaos desai mural Jokowi 404: Not Found ditangkap (Twitter)

Tayangan video itu pun menunjukan pembuat kaos desain mural Jokowi berada di ruangan Satreskrim Polres Tuban untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka.

"Saya atas nama Riswan dengan ini menyatakan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas unggahan di akun saya yang tidak pantas dan meminta maaf kepada Institusi Polri, kehakiman serta rakyat Indonesia," ujarnya dalam video seperti dikutip Suara.com, Kamis (19/8/2021).

Dalam video itu, si pembuat kaos juga mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

"Saya menyesal dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut," ujarnya.

Baca Juga:Best 5 Oto: Dua Produk Spek M Sport BMW Indonesia, dan All-New Nissan LEAF Mendarat

Akun patroli siber juga mengunggah foto tangkapan layar unggahan akun tersebut yang mempromosikan kaos dengan desain mural Jokowi.

Pembuat kaos desai mural Jokowi 404: Not Found ditangkap (Twitter)
Pembuat kaos desai mural Jokowi 404: Not Found ditangkap (Twitter)

Si pembuat mengaku ada warganet yang meminta dibuatkan kaos dengan desai mural 'Jokowi 404: Not Found'.

"Karena ada yang mention saya, maka saya coba buat desain kaos kayak gini. KIra-kira ada yang minat kaosnya? Warna bisa request sesuai keinginan. Bantu retweet ya teman-teman. Terima kasih," demikian unggahan pembuat kaos lewat akun Twitter miliknya.

Tim patroli siber menilai, aksi pembuat kaos dengan desain mural Jokowi 404: Not Found tidak mencerminkan budaya bangsa Indonesia.

"Pelajaran yang bisa diambil: Mural tidak sopan terhadap kepala negara di tembok, di kaos, di manapun, sama sekali tidak mencerminkan budaya kita bangsa Indonesia," tulisnya.

Mural Disoal

Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara Faldo Maldini mengkritik pembuat mural, gambar Jokowi dengan tulisan 404: Not Found.

Faldo menyampaikan kritik melalui akun Twitter @FaldoMaldini pada Jumat (13/8/2021), kemarin. Dia berkata, tidak salah melukis mural asalkan mendapat izin.

“Jadi, mural itu, ga salah. Kalau ada ijinnya. Kalau tidak, berarti melawan hukum, berarti sewenang-wenang. Makanya, kami keras. Ada hak orang lain yang dicederai, bayangkan itu kalau tembok kita, yang tanpa ijin kita. orang yang mendukung kesewenang-wenangan, harus diingatkan," kata dia.

Faldo menambahkan yang menjadi masalah dalam mural itu bukan konten atau kritiknya, tetapi pembuatan mural tanpa izin merupakan tindakan sewenang-wenang.

“Sekali lagi, saya minta maaf, agak keras. Yang jadi masalah, bukan konten atau kritiknya. Kritik selalu terus dijawab dengan kinerja yang baik. Tapi ini tindakan yang sewenang-wenang. Setiap warga negara harus dilindungi dari tindakan yang sewenang-wenang,” kata dia.

Faldo berharap semua pihak saling menjaga. Kritik dan hinaan seperti apapun tidak akan mengurangi motivasi untuk menjawab persoalan pendemi yang menghantam seluruh negara di dunia ini, kata dia, "Kami terus berfokus di situ."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak