Orangtua Harus Tahu! Anak Gelisah dan Pemarah Saat Pandemi Covid-19, Segera Lakukan Ini

Sudah setahun lebih Pandemi Covid-19 melanda Indonesia, tak hanya mengubah tatanan sosial namaun juga tumbuh kembang anak di rumah.

Hairul Alwan
Minggu, 25 Juli 2021 | 16:05 WIB
Orangtua Harus Tahu! Anak Gelisah dan Pemarah Saat Pandemi Covid-19, Segera Lakukan Ini
Ilustrasi anak murung. (Pexels.com/cottonbro)

Adapun tujuan acara ini adalah upaya promotif dan preventif untuk memberikan informasi serta edukasi terkait pentingnya peran orangtua dalam memberikan pelayanan dukungan kesehatan jiwa dan psikososial kepada anak di tengah pandemi COVID-19.

Selain itu, acara ini akan menjelaskan mengenai informasi perihal program dari Kementerian PPPA terkait dengan penanganan COVID-19 bagi anak-anak.

Orangtua Harus Menjadi Contoh

Elvi Hendrani mengatakan, seyogyanya tanggung jawab dalam melindungi anak di era pandemi ini dilakukan secara bersama antara orangtua, negara dan masyarakat.

Baca Juga:Kondisi Tak Biasa, Hotline TRC BPBD DIY Terima Banyak Telepon Emergensi Sore hingga Malam

“Orangtua bertanggung jawab dalam hidup dan tumbuh kembang, negara berkepentingan untuk mendayagunakan sumber daya dalam melindungi anak dan haknya, masyarakat berpartisipasi dalam menerapkan tanggung jawab orang tua dan kewajiban negara, dan yang terakhir anak itu sendiri sebagai subjek yang harus sadar mengenai hak-hak yang diterimanya,” terangnya.

Sementara, Seto Mulyadi menekankan, dunia anak adalah dunia bermain. Namun, permasalahannya adalah di era pandemi ini akses pembelajaran dan bermain dibatasi sehingga anak-anak kini terpaksa untuk berinteraksi secara daring.

Akibatnya anak-anak menganggap interaksi ini membosankan dan sulit, hal ini menyebabkan hasil belajar menjadi tidak optimal dan rentan mengakibatkan konflik dalam keluarga yang mampu berujung pada kekerasan terhadap anak.

“Dampaknya anak-anak menjadi gelisah, susah tidur, bosan, malas belajar, dan suka marah. Untuk menjawab permasalahan ini orang tua dan guru memegang peranan penting untuk mampu menciptakan suasana belajar yang lebih ramah anak serta membuat kurikulum pendidikan yang lebih berpihak pada hak anak,” jelasnya.

“Lebih jauh lagi, diharapkan orangtua dapat menjadi sosok idola anak dengan mencontohkan sikap dan perbuatan yang bijak dan positif sesuai dengan zamannya. Saya yakin kita semua dapat belajar. Stop kekerasan dalam dunia pendidikan dan wujudkan impian kondisi rumah yang ramah anak,” tambah Seto Mulyadi.

Baca Juga:Dibangunkan Rumah, Bocah Yatim Piatu Karena Covid-19 Asal Kaltim Bakal Dibawa ke Sragen

Terkait dengan anak-anak penyandang disabilitas, Dewi Tjakrawinata mengungkapkan, selama pandemi COVID-19, anak-anak disabilitas memerlukan perhatian dan cinta yang ekstra guna memberikan kenyamanan serta pengertian mengenai virus COVID-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini