SuaraBanten.id - Bagi banyak orang, perceraian terasa sangat berat dan menyakitkan. Walau perpisahan itu adalah keputusan Anda, tetap saja ada luka, amarah, rasa bersalah, atau bahkan ketakutan.
Rasa sakit yang timbul dari perceraian terkadang akan terasa tidak terkendali. Bahkan, jika itu adalah pilihan Anda, rasa sakit karena kehilangan bisa sangat berat.
Merangkum Psychology Today, berikut empat fase pemulihan dari perceraian:
Fase akut
Baca Juga:Fakta-Fakta Perceraian Aura Kasih dan Eryck Amaral, Setahun Tak Ada Nafkah
Seperti halnya luka parah, tahap pertama yang perlu dilalui terkait dengan menghentikan pendarahan.
Dalam fase ini, penting untuk memperhatikan emosi sebelum memikirkan keputusan besar apa pun. Anda mungkin akan merasa lepas kendali secara emosional atau 'lumpuh' karena syok.
Sangat penting untuk tidak membuat keputusan yang terburu-buru selama fase ini.

Fase penerimaan
Setelah 'pendarahan' terkendali, Anda mulai bisa merawat lukanya. Hanya saja seperti kebanyakan luka, pendarahan tetap bisa muncul kembali jika luka tidak ditangani secara hati-hati.
Baca Juga:5 Fakta Perceraian Atalarik Syach dan Tsania Marwa, Masih Ribut soal Anak
Emosi pada fase ini bakal terasa bagai rollercoaster selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Anda akan beralih ke amarah ke kesedihan, dari ketakutan ke rasa malu atau rasa bersalah.
- 1
- 2