SuaraBanten.id - Mantan politisi Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaitkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memakai kaos berwarna orange dengan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Ferdinand Hutahaean berharap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memakai kaos orange saat mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengawasi penyuntikan vaksin Covid-19 terseret ke KPK. Tangkap Anies! ujar dalam salah satu cuitan Twitternya.
Ferdinand Hutahaean mencolek Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas keterlibatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam dugaan Korupsi Proyek Rumah DP 0% dan masalah dana Formula E.
Ferdinand Hutahaean mengungkapkan harapannya melalui akun twitternya pribadinya @FerdinandHaean3. Ferdinand Hutahaean berharap Anies yang memakai kaos orange pertanda Anies akan segera menggunakan rompi oranye KPK atas kasus-kasus APDB DKI Jakarta.
Baca Juga:Dituding Hina Presiden, Ferdinand Hutahaean: Akun Ferdnand_Haean Palsu
"Bagi saya bukan soal vaksinnya yang menarik perhatian, tapi kaos orange yang dikenakan Anies Baswedan ini. Mudah-mudahan pertanda bahwa tak lama lagi akan gunakan rompi orange atas kasus-kasus APBD DKI Jakarta, seperti Rumah DP 0% dan Formula E. @KPK_RI masih punya stok kan?" tulisnya di akun Twitter @FerdinandHaean3 Selasa, (23/3/2021)
Akhir-akhir ini, Ferdinand Hutahaean bahkan terang-terangan meyerukan agar Anies ditangkap.
"Faktanya seperti ini, tapi masih ada yang bilang Anies sukses..??? Rumah DP 0% gagal dan korupsi, Formula E gagal Fee gelap gulita, banjir tetap tinggi. Tapi diklaim sukses hanya dengan mencat atap dan mencat kolong fly over. Begitu susahkah mencari yang waras sekarang? TANGKAP ANIES," tulisnya..
Diketahui, Ferdinand memang kerap kali menyuarakan soal dugaan keterlibatan Anies dalam korupsi pengadaan lahan oleh Sarana Jaya yang diduga berkaitan dengan Program Rumah DP Nol Rupiah.
Ferdinand sebelumnya bahwa menyebut bahwa korupsi pengadaan lahan tersebut adalah korupsi paling gila dan Anies sebagai Gubernur tidak mungkin tahu soal hal tersebut
Baca Juga:Ferdinand Hutahaean: Jika Memang Cukup, Tolak Impor Beras
"Korupsi Rumah DP 0% di Munjul Pondok Rangon sekitar 50% dari total pembelian. Dari belanja +/- Rp.217 M, kerugian negara diduga +/- Rp.100 M. Ada selisih harga +/- Rp.5,2 Jt/Mtr. Ini korupsi gila dan paling nekad," tulisnya di Twitter @FerdinandHaean3, Senin (15/3/2021).
"Tidak mungkin Gubernur tak mengetahui proses pengadaan ini. Bohong!" tambahnya.