SuaraBanten.id - Muhammadiyah kabarnya akan mendirikan bank syariah sendiri yang akan dinamai Bank Syariah Muhammadiyah. Rencana ini sendiri merupakan hasil dari kajian internal dari pengurus Muhammadiyah di beberapa daerah.
Kabar adanya pendirian Bank Syariah Muhammadiyah ini muncul setelah PP Muhammadiyah menyatakan akan menarik dananya di Bank Syariah Indonesia (BSI).
BSI tidak lain merupakan hasil merger Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Pengurus Muhammadiyah di Magelang dan Akademisi Bidang Keuangan Islam UII Yogyakarta, Rifqi Muhammad menyebut, pendirian Bank Syariah Muhammadiyah masih menjadi kajian internal dari pengurus Muhammadiyah di sejumlah daerah.
Baca Juga:Profil Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Tolak Jabatan Wamendikbud
"Iya, di dalam internal persyarikatan Muhammadiyah. Ide Bank Syariah Muhammadiyah belum menjadi keputusan resmi dan masih dalam tahap analisis dan kajian, karena sebagai organisasi besar dengan tata kelola organisasi yang baik, tentu keputusan besar untuk membentuk Bank Syariah Muhammadiyah akan dipertimbangkan dengan matang dengan tahapan pengusulan berjenjang," ujar Rifqi melansir Batamnews, Sabtu (26/12/2020).
Ia melanjutkan, memerlukan kajian yang mendalam untuk mendirikan sebuah bank syariah. Sementara, kajian internal yang dihasilkan akan diajukan pada Muktamar Muhammadiyah tahun depan.
Untuk mendirikan bank syariah, membutuhkan persetujuan dari semua pimpinan Muhammadiyah di berbagai wilayah. Apabila usulan ini disetujui, hal ini akan direkomendasikan dalam Muktamar Muhammadiyah yang rencananya digelar tahun depan.
"Yang akan mengusulkan mestinya Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan di PP Muhammadiyah. Hal ini sedang disiapkan, agar di Muktamar Muhammadiyah nantinya dapat menjadi salah satu rekomendasi," jelasnya.
Rifqi berharap, setelah melalui proses tersebut, Bank Syariah Muhammadiyah ini bisa terwujud paling cepat di 2022.
Baca Juga:Sempat Dihubungi Nadiem Makarim, Abdul Mu'ti Tolak Jabatan Wakil Menteri
"Dengan adanya proses kajian mendalam dan izin dari OJK, saya bilang itu bisa paling cepat di 2022," ungkapnya.
Secara umum, lanjut Rifqi, konsep Bank Muhammadiyah sudah ada di sejumlah wilayah, meskipun masih berbentuk BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah).
"Artinya bahwa Muhammadiyah bukan baru ini saja menggulirkan ide bank syariah, secara praktik walaupun dalam bentuk dan skala yang berbeda (lebih kecil/mikro), telah menjalankan kegiatan tersebut. Jika nantinya sudah ada Bank Syariah Muhammadiyah, maka kekuatan ini tinggal dikonsolidasikan secara nasional," tambahnya.
Sebelumnya dikabarkan, PP Muhammadiyah berencana menarik dana di Bank Syariah Indonesia. PP Muhammadiyah sendiri saat ini masih menyiapkan petunjuk teknis mengenai rencana tersebut.
Sekretaris PP Muhammadiyah, Agung Danarto berharap, pimpinan amal usaha Muhammadiyah dan pimpinan persyarikatan di semua tingkat bisa mengikuti kebijakan yang ditetapkan PP Muhammadiyah.