Ia telah merintis kerajinan keset tersebut sejak tahun 2019 dan hingga kini mampu menyumbangkan pendapatan ekonomi warga setempat dengan rata-rata penghasilan sekitar Rp500 ribu sampai Rp600 ribu/bulan per orang melalui sistem pengupahan borongan.
"Kami mengapresiasi bantuan peralatan dari pemerintah daerah sehingga usaha kerajinan keset kaki ini bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19," katanya.
Salah seorang pekerja bernama Janah (60) mengaku sangat terbantu dengan adanya produksi keset kaki di desanya.
"Kami setiap hari merajut kain-kain limbah itu menjadi produksi keset kaki," katanya.
Baca Juga:Jelang Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Kota Batam Semakin Membaik
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak Dedi Rahmat sebelumnya mengatakan, pemerintah daerah mendorong pelaku Industri Kecil dan Menengah (IKM) tetap bertahan di tengah pandemi COVID-19. Hal ini bertujuan agar mampu berkontribusi pada perekonomian masyarakat.
"Kami secara bertahap setiap tahun memberikan bantuan kepada pelaku IKM agar usaha mereka tumbuh dan berkembang hingga menciptakan lapangan pekerjaan," katanya.